Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        30% Sampah Indonesia Bakal Ditekan Pertamina

        30% Sampah Indonesia Bakal Ditekan Pertamina Kredit Foto: Pertamina
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pertamina (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah menanggulangi sampah melalui program Sampah Kita. Program tersebut diharapkan bisa berkontribusi aktif dalam pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70% di Indonesia.

        VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa pihaknya dalam melakukan program tersebut telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton. Selain itu, program tersebut telah mengurangi emisi karbon hingga 101.499 ton CO2EQ per tahunnya.

        Baca Juga: Rusty Wyatt Kantongi Grand Prix Pertamina F1 Powerboat Danau Toba 2024

        “Program Sampah Kita juga telah berhasil menghasilkan manfaat dari sisi perekonomian, ibaratnya ubah sampah jadi cuan. Di akhir tahun lalu program ini menghasilkan manfaat hingga Rp644 juta per tahun dan memberikan manfaat untuk lebih dari 48 ribu masyarakat di sekitar unit bisnis Pertamina,” ujar Fadjar dilansir Senin (4/3).

        Salah satu program pengolahan sampah yang memberi dampak cukup baik adalah Wiralodra (Wilayah Masyarakat Pengelola Daur Ulang Sampah) di Desa Balongan, Desa Lombang dan Lapas Bimasakti, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

        Melalui program ini Pertamina memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengolah sampah menjadi kerajinan tangan berdaya jual. Selain itu, dilakukan juga budidaya maggot yang terintegrasi dan dijadikan pakan ternak ayam dan juga kambing.

        Program Wiralodra ini telah mampu memberi manfaat kepada 32 orang anggota aktif dengan meningkatkan pendapatan kelompok rata-rata Rp 36 juta per tahunnya. Program ini juga mampu mengelola sampah organik hingga 200 kg per bulan, serta mengurangi potensi karbon dioksida sebesar 310 kg CO2 eq per tahun.

        Baca Juga: Ajak Pengunjung Manfaatkan Layanan Transaksi Digital, Pertamina Hadirkan Booth MyPertamina di F1 Powerboat

        “Pertamina benar-benar mendukung dan memberi pendampingan pada warga desa dalam program Wiralodra ini, sehingga sampah sampah yang tadinya menumpuk dan tidak bisa diolah, kini kami manfaatkan menjadi kerajinan dan menjadi sumber rezeki bagi kami warga desa,” ujar Matori, Ketua Kelompok Wiralodra

        Program lain yang juga berhasil mengubah kemandirian warga adalah Bank Sampah kumpulin.id, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.

        Melalui program tersebut, Pertamina mengajak masyarakat desa untuk mengelola sampah menjadi pupuk dan kerajinan ecobrick.

        Baca Juga: Perluas Pasar ke Kancah Internasional, Pertamina Drilling Garap Peluang di Malaysia

        Bahkan warga bisa menukar sampah mereka menjadi saldo aplikasi ojek online Kamojang, atau yang dikenal sebagai Rangers App dan Para pelajar bisa menukar sampah menjadi voucher wifi untuk digunakan belajar.

        “Program ini sangat bermanfaat ya bagi kami warga desa disini, karena sisa-sisa sampah dari kulit kopi, sisa pakan elang, dan sampah plastik tidak lagi menjadi masalah, malahan menjadi barang yang bisa kita jual dan bisa memberi keuntungan."

        "Belum lagi pelajar juga senang tukar sampah untuk dapat voucher internet di program Sinyal Kita, jadi sekalian edukasi soal kebersihan juga buat pelajar,” ujar koordinator program dari Sinyal Kita Cepi Nugraha.

        Program kumpulin.id ini telah mampu mengelola sampah anorganik hingga 12,9 ton, dan sampah organik hingga 720 kg setiap tahunnya. Total 2771 orang nasabah telah menukarkan sampah menjadi saldo aplikasi dengan total nilai sebesar 25,8 juta Rupiah. Hingga dapat menurunkan potensi karbon dioksida sebesar 4.643,2 ton CO2 per tahun.

        Baca Juga: Pertamina Lubricants Gandeng PTPL dan EPN Guna Kelola Gudang Pelumas di Wilayah Sumbagut dan Sulampua

        Seluruh upaya Pertamina untuk mengelola sampah dengan program Sampah Kita sejalan dengan nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin #8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), #12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan #13 (Penanganan Perubahan Iklim). Serta, mendukung upaya Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: