Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkuat Pertahanan Indonesia dengan Riset Berkualitas, AHY Apresiasi Berdirinya Indo-Pacific Strategic Intelligence

        Perkuat Pertahanan Indonesia dengan Riset Berkualitas, AHY Apresiasi Berdirinya Indo-Pacific Strategic Intelligence Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan kekuatan pertahanan negara, terutama di wilayah Indo-Pasifik. Sebab, potensi ekonomi yang sangat besar di wilayah tersebut juga membawa besarnya ancaman dari negara lain yang dapat merugikan keamanan nasional.

        Upaya tersebut perlu didukung oleh riset dan pengembangan (research and development atau R&D), transformasi pertahanan, serta penguatan SDM. Sayangnya, think tank berkualitas di Indonesia masih sedikit.

        Oleh sebab itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengapresiasi berdirinya Indo-Pacific Strategic Intelligence (ISI).

        Baca Juga: AHY Diminta Langsung Gas Selesaikan Konflik Rempang

        Lembaga ini bernaung di bawah Yayasan Rupa Madani Nusantara (Rupantara) dan berkonsentrasi pada lima kajian utama: kebijakan luar negeri dan diplomasi, kebijakan pertahanan dan kajian strategis, peperangan modern dan teknologi militer, ekonomi pertahanan, serta kontra-terorisme dan kontra-insurgensi.

        "Di masa depan, saya yakin bahwa ISI akan menjadi lembaga riset terdepan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di wilayah Indo-Pasifik," terang AHY dalam peluncuran ISI pada tanggal 8 Maret 2024 di Perpustakaan Nasional RI.

        Tak hanya AHY, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga mendukung berdirinya ISI. Dia menegaskan bahwa sinergitas antara pemerintah dan ISI dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan Indonesia di kawasan Indo-Pasifik maupun di level global.

        “Saat ini Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang diterima untuk open for accession discussion dengan OECD. Untuk itu, kolaborasi yang erat dengan think tank seperti ISI sebagai knowledge partner diharapkan bisa berdampak positif pada upaya peningkatan kualitas kebijakan Indonesia,” kata Airlangga dalam sambutannya.

        Baca Juga: AHY: IKN adalah Mahakarya Kebanggaan Indonesia

        Sementara itu, Dr. Muhammad Hadianto, Pendiri dan Penasihat Utama ISI, menjelaskan, “ISI diharapkan dapat menjadi leading sector dalam kajian yang menyangkut isu-isu keamanan dan geostrategi di Indo-Pasifik. Kami meyakini Indonesia akan menjadi kekuatan yang disegani di tengah perubahan dinamika keamanan global. ISI memiliki misi untuk memperkuat diskursus publik terkait geostrategi dan geopolitik di Indonesia melalui kolaborasi sipil dan militer.”

        ISI berkomitmen membangun dan memelihara sinergi yang kuat dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) di bidang pemerintahan, akademik, dan swasta, untuk menciptakan lingkungan yang kondusif guna menghasilkan kebijakan yang efektif dan berkelanjutan.

        ISI juga akan mendukung dialog antar kekuatan demokratis di Indo-Pasifik untuk memelihara perdamaian dan menyepakati resolusi damai yang konstruktif terhadap penyelesaian masalah. Dengan begitu, kehadiran ISI dapat dilihat sebagai langkah konkret mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam memajukan kebijakan pertahanan yang berorientasi pada keamanan di kawasan Indo-Pasifik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: