Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Targetkan Rp2,5 Triliun Sepanjang 2024, WSBP Telah Kantongi Kontrak Baru Rp1 triliun

        Targetkan Rp2,5 Triliun Sepanjang 2024, WSBP Telah Kantongi Kontrak Baru Rp1 triliun Kredit Foto: WSBP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyatakan bahwa hingga per 25 Maret 2024, telah mencatatkan nilai kontrak baru sekitar Rp1 triliun dan diperkirakan on track untuk mencapai target NKB tahun 2024 sebesar Rp2,5 triliun.

        Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk, Bambang Dwi Wijayanto mengungkapkan bahwa nilai kontrak baru tersebut didominasi oleh kontrak dari pelanggan BUMN, Pemerintah, dan Swasta (eksternal) sebesar 97%. Kontrak eksternal yang dikantongi perusahaan terdiri dari pekerjaan pembangunan container yard (CY) dan infrastruktur pendukung Terminal Peti Kemas Batu Ampar pada segmen jasa konstruksi, dengan nilai kontrak Rp360 miliar. Kemudian, pekerjaan pembangunan tembok Penahan Jembatan Enim 1 - Jembatan Enim 2 senilai Rp72 Miliar. Lalu, poyek pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang Seksi III Rp59 Miliar. 

        Sedangkan proyek Waskita Grup yang sedang digarap yaitu, proyek LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai), proyek Jalan Akses Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan Paket III, proyek Jalan Tol Kayu Agung – Palembang - Betung. 

        “Saat ini WSBP mengerjakan lebih dari 2.000 paket kontrak di seluruh sales area yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” ucap Bambang, di Jakarta, Selasa (26/3/2024). 

        Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan, WSBP Gelar Program Belajar Beton Goes to School

        Lebih lanjut Ia mengungkapkan bila WSBP telah menyiapkan startegi paska restrukturisasi salah satunya mengakselerasi pemulihan kinerja dan kondisi keuangan melalui implementasi program transformasi bisnis

        Tak hanya itu, WSBP juga menargetkan rata-rata pertumbuhan tahunan nilai kontrak baru (NKB) dan pendapatan usaha sebesar 15%-20% hingga 2028. 

        Adapun, strategi tahun 2024 hingga 2028, dengan memperbesar pangsa pasar precast, readymix, dan jasa konstruksi. Perseroan juga akan fokus pada proyek dengan kondisi keuangan yang baik (minim risiko gagal bayar). 

        Selain itu, perseroan akan menerapkan manajemen rantai pasok yang baik melalui pemanfaatan Quarry milik sendiri dan kerjasama yang baik dengan rekanan strategis. 

        “Kami akan pula mengembangkan green product untuk segmen precast, serta efisiensi melalui inovasi metode kerja dan digitalisasi. Kami lakukan optimalisasi asset non produktif melalui asset disposal ataupun skema kerjasama atau penyewaan, dan melakukan penguatan tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan,” terang Bambang. 

        Baca Juga: WSBP Siap Kebut Proyek Jalan Tol CCTW Seksi 2

        Dalam kesempatan ini, Bambang menegaskan bila WSBP mendukung terlaksananya Green Business dengan menerapkan beberapa program dalam kegiatan operasionalnya, seperti inisiatif proses produksi, penerapan penggunaan produk yang ramah lingkungan di wilayah proyek, serta melakukan upaya konservasi lingkungan.

        Menurutnya, WSBP memiliki beberapa produk ramah lingkungan yang telah digunakan untuk proyek-proyek infrastruktur, seperti SPRigWP untuk Jalan Tol Kudus-Purwodadi, SPRigWP untuk Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo, Rumah Modular untuk Proyek Savasa, Modular untuk Laboratorium dan Mess Universitas Pertahanan, dan lain sebagainya.

        WSBP juga melakukan inovasi atas produk-produk yang ada, seperti penggunaan Fly Ash yang merupakan sisa produksi batu bara untuk campuran material semen Readymix, penggunaan serat mikro sintetis untuk tulangan beton, Mortar Foam untuk campuran semen Readymix, dan lainnya.

        “WSBP juga telah melakukan digitalisasi untuk mengurangi penggunaan kertas, seperti adanya E-Office, pengembangan corporate website, dan microsite WSBP. Dan, perusahaan juga menjalankan CSR sebagai bentuk kepedulian akan lingkungan, seperti penanaman pohon mangrove, konservasi orang utan, dan ocean the breeze,” tutupnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: