Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BMKG Imbau Pemudik Waspada Badai Saat Mudik Lebaran 2024

        BMKG Imbau Pemudik Waspada Badai Saat Mudik Lebaran 2024 Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau kepada masyarakat yang melakukan mudik lebaran untuk waspada akan cuaca ekstrem, salah satunya adalah kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu (10.2oLS 121.0oBT) .

        Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan hal ini perlu diwaspadai karena fenomena tersebut diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari kedepan.

        Baca Juga: Jelang Lebaran, Ribuan Anak Yatim Terima Dana Santunan Maybank Indonesia

        "Kemunculan bibit siklon baru ini akan memicu terjadinya cuaca ekstrem. Jadi mohon kepada masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati dan waspada," ungkapnya di Jakarta, Kamis (4/4). 

        Dwikorita menyebut bahwa cuaca ekstrem yang terjadi dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materil dan imateril. Selain itu, cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi. Karena berpotensi terjadi di pekan arus mudik, lanjut Dwikorita, secara khusus BMKG mengimbau kepada pemudik untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan mudik. 

        "Apabila kondisi cuaca sedang buruk, jangan memaksakan diri dan sebaiknya ditunda. Utamakan keselamatan, bukan kecepatan," imbuhnya. 

        Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menerangkan bahwa Bibit Siklon Tropis 96S teridentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari kedepan. Kecepatan angin maksimum di sekitar sistem Bibit Siklon 96S tersebut, kata dia, berkisar 15 – 20 knot (28 – 37 km/jam) dengan tekanan di pusatnya sekitar 1007 mb, dengan pergerakan ke arah barat daya hingga selatan, menjauhi perairan selatan NTT. 

        "Sistem Bibit Siklon 96S tersebut cenderung memiliki peluang RENDAH menjadi siklon tropis di sekitar perairan NTT untuk 24 jam kedepan, tetapi diprediksikan meningkat menjadi potensi SEDANG – TINGGI dalam periode 2 – 3 hari kedepan dimana posisi sistem diprediksikan sudah berada di sekitar Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Timur," ujarnya. 

        Baca Juga: Pantauan Lebaran, ASDP: Pemudik Motor Terpantau Landai di Ciwandan

        Guswanto mengatakan Sistem Bibit Siklon 96S di sekitar wilayah NTT tersebut dapat memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia dalam 24-48 jam kedepan. Pertama, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Kedua, Potensi Angin kencang di sekitar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dan, ketiga Gelombang Tinggi 1.25 - 2.5 meter (moderate sea) di sekitar Samudra Hindia selatan NTB, Samudra Hindia selatan NTT, Selat Sumba bagian barat, Perairan selatan P. Sumba, Perairan selatan Kupang - P. Rote, dan Laut Sawu bagian selatan.

        Diungkapkan Guswanto bahwa signifikansi kondisi cuaca di wilayah Indonesia ini juga didukung oleh Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari kedepan. Selain itu, suhu muka laut yang hangat juga berperan dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia. 

        Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengatakan, secara umum, kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas SEDANG-LEBAT yang disertai kilat/angin kencang di sebagian wilayah Indonesia hingga 11 April 2024, yaitu:

        Baca Juga: Berkah Lebaran, Telkomsel Hadirkan Mudik Gratis untuk Rute Balikpapan - Surabaya

        4-7 April 2024

        • Sumatra Barat
        • Jambi
        • Bengkulu
        • Kep. Bangka Belitung
        • Sumatra Selatan
        • Lampung
        • Banten
        • Jawa Barat
        • Jawa Tengah
        • DI Yogyakarta
        • Jawa Timur
        • Bali
        • Nusa Tenggara Barat
        • Nusa Tenggara Timur
        • Kalimantan Barat
        • Kalimantan Tengah
        • Kalimantan Timur
        • Kalimantan Utara
        • Kalimantan Selatan
        • Sulawesi Utara
        • Sulawesi Barat
        • Sulawesi Tengah
        • Sulawesi Selatan
        • Sulawesi Tenggara
        • Maluku Utara
        • Maluku
        • Papua Barat
        • Papua

        8-11 April 2024

        • Aceh
        • Sumatra Utara
        • Sumatra Barat
        • Riau
        • Kep. Riau
        • Jambi
        • Kep. Bangka Belitung
        • Sumatra Selatan
        • Bengkulu
        • Jawa Timur
        • Bali
        • Nusa Tenggara Barat
        • Nusa Tenggara Timur
        • Kalimantan Barat
        • Kalimantan Tengah
        • Kalimantan Timur
        • Kalimantan Utara
        • Kalimantan Selatan
        • Sulawesi Utara
        • Gorontalo
        • Sulawesi Barat
        • Sulawesi Tengah
        • Sulawesi Selatan
        • Sulawesi Tenggara
        • Maluku Utara
        • Maluku
        • Papua Barat
        • Papua

        Namun demikian, Andri mengimbau agar masyarakat tidak panik terkait dengan informasi Bibit Siklon Tropis 96S namun tetap waspada akan kemungkinan potensi cuaca ekstrem yang yang berpotensi terjadi selama periode awal libur lebaran tahun 2024.

        Baca Juga: Pantauan Lebaran, Jasa Marga: 149 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek di H-7

        "Mohon dipahami yang kami sampaikan ini adalah kondisi secara umum atau general di masing-masing wilayah. Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih akurat dengan resolusi yang lebih tinggi di setiap kecamatan. Mohon untuk dapat melihat atau mengunjungi aplikasi InfoBMKG untuk mengetahui informasi cuaca dengan perubahan cuaca setiap 3 jam.," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: