Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        MBAP Melalui Anak Usahanya MHL, Bangun Pabrik Wood Pallet Terintegrasi dengan Kapasitas 150 Ribu Ton, Menyasar Pasar Jepang

        MBAP Melalui Anak Usahanya MHL, Bangun Pabrik Wood Pallet Terintegrasi dengan Kapasitas 150 Ribu Ton, Menyasar Pasar Jepang Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai langkah bisnis berkelanjutan PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) sebuah perusahaan batubara terus melakukan diversifikasi usaha, salah satunya  melalui anak usahanya PT Malinau Hijau Lestari (MHL), perusahaan energi terbarukan (Biomassa) dalam bentuk Wood Pellet (pelet kayu) yang didirikan pada tahun 2018.  MHL memiliki luas lahan perkebunan seluas 16.317 hektar di Malinau, Kalimantan Utara.

        Seperti yang dijelaskan oleh Direktur Utama MHL Helmy Paramaditya di Jakarta, Jumat (26/4/2024) MHL ini memiliki kapasitas produksi sebesar 150 ribu ton per tahun dan akan menyasar pasar ekspor ke Jepang.

        “Memang tujuan pengembangan pelet kayu ini adalah untuk pasar ekspor sebagai bahan bakar pengganti batubara. 

        Seperti diketahui, untuk membangun pabrik pelet kayu ini MHL telah mengucurkan Investasi sebesar US$ 70 juta dolar dengan hampir US$50 juta dolar di antaranya merupakan pinjaman dari PT Bank OCBC NISP Tbk.

        Menurut Helmy Paramaditya pasar Jepang lebih prospektif karena jaraknya yang lebih dekat dengan Indonesia.

        "Sebenarnya banyak yang sudah pakai (pelet kayu), terutama Eropa kalau yang sudah mature kan di sana. Jepang dipilih karena dari jaraknya lebih dekat," ujar Helmy.

        Menurut Helmy, proses bisnis yang dilakukan MHL untuk memproduksi pelet kayu dilakukan dari hulu hingga hilir. Untuk mendukung produksi pelet kayu MHL memiliki fasilitas nursery sendiri yang dibangun sejak 2022 yang memproduksi bibit kayu dengan pertumbuhan cepat seperti Caliandra, Johar (Senna Siamea, Gamal (Gliricidia Sepium) dengan kapasitas 6 juta bibit per tahun. Fasilitas pembibitan ini akan mampu menjamin keberlangsungan pasokan untuk  perkebunan milik MHL. “Ini menjadi kuncian utama diindusti ini dimana MHL bisa menjamin kepada user dimana MHL bisa menggaransi suplai  produk yang akan dihasilkan.”

        Sementara untuk pabriknya, Helmy menyebut ditargetkan akan selesai pada November 2025. “Saat ini perseroan juga sedang menyelesaikan infrastruktur pendukung dan produksi komersial dihaparapkan akan bisa dimulai pada Desember 2025.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Bagikan Artikel: