Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penyaluran Kredit BNI Tumbuh di Berbagai Segmen Sepanjang Kuartal I 2024

        Penyaluran Kredit BNI Tumbuh di Berbagai Segmen Sepanjang Kuartal I 2024 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Negara Indonesia (Perseroan) Tbk (BNI) mencatat pertumbuhan di segmen penyaluran kredit korporasi swasta sebesar RP272,1 triliun di kuarta I-2024, atau tumbuh 14% jika dibandingan dengan periode yang sama di tahun 2023.

        Di sisi lain, BNI juga mencatat penyaluran kredit ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp102,7 triliun atau tumbuh 23% dibandingkan kuartal I-2023.

        Pertumbuhan positif BNI juga tercatat pada segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BNI Griya yang tumbuh Rp60,1 triliun atau 10,3%. Kredit Tanpa Agunan, tumbuh 17% YoY menjadi Rp52,1 triliun dan Kartu Kredit juga tumbuh hingga 10,4% YoY menjadi Rp14,2 triliun.

        Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini menyebut, pertumbuhan Perseroan terbukti solid dalam melewati tantangan kuartal I-2024 yang dipengaruhi faktor eksternal. Pertumbuan di segmen kredit itu menjadi langkah antisipatif dalam mengelola risiko terkait dengan tekanan inflasi, fluktuasi nilai tukar, dan tekanan suku bunga.

        "Kami melihat seluruh sektor mampu tetap tumbuh positif, berkualitas, dan resilient dengan fokus pada sektor perdagangan di tengah tekanan geopolitik global, nilai tukar, inflasi serta kenaikan suku bunga," ujar Novita dalam konferensi pers virtual, Senin (29/4/2024).

        Baca Juga: Andalkan Segmen UMKM dan Konsumer, Kredit BNI Tembus Rp695,16 triliun di Kuartal I 2024

        Novita menyebut, dukungan pada segmen UMKM yang dijalankan BNI Group juga menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini ditunjukkan oleh kinerja luar biasa dua perusahaan anak, yaitu hibank dan BNI Finance.

        Hibank mencatat pembiayaan segmen UMKM tumbuh sebesar 72% YoY, dan BNI Finance mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 370% YoY yang didominasi pembiayaan konsumer. Hal ini merupakan dampak positif dari ceruk bisnis baru yang menjadi kekuatan korporasi di periode selanjutnya.

        Melalui dua anak perusahaannya, BNI berhasil mencatat penyaluran pembiayaan sepanjang kuartal I-2024 sebesar Rp695,16 triliun, tumbuh 9,6% YoY jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp634,3 triliun.

        Novita mengungkapkan, hibank konsisten memperkuat pemberdayaan ekosistem UMKM di Indonesia. Perseroan meyakini dalam lima tahun ke depan, kinerja fungsi intermediasi akan semakin kuat ke segmen UMKM dengan fokus pada channel digital.

        "Melihat besarnya potensi dari segmen UMKM, BNI berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik melalui solusi digital. Jadi, itulah sebabnya kami fokus untuk mengembangkan hibank menjadi bank digital yang kuat secara fundamental," ujar Novita.

        Baca Juga: BNI Catat Laba Bersih Rp5,32 Triliun di Kuartal I 2024

        Novita menuturkan, pertumbuhan kredit juga ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp780,23 triliun atau tumbuh 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 seiring dengan peningkatan transaksi berbasis dana murah, di mana kontribusi Current Account Savings Account (CASA) masih mendominasi sebesar Rp543,50 triliun atau 69,7% dari total DPK. CASA BNI tersebut naik 6,0% dibandingkan kuartal I-2023.

        "Kami menyadari adanya tren kenaikan suku bunga yang berdampak pada kenaikan biaya dana pada kuartal I-2024, sehingga terjadi penurunan margin. Namun demikian margin bunga bersih (NIM) masih dapat dijaga pada level 4%," kata Novita.

        Lebih lanjut Novita mengatakan, pada kuartal pertama tahun ini, kualitas aset BNI juga tercatat semakin membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR). 

        “Rasio NPL gross pada akhir kuartal I-2024 turun ke level 2,0%, jauh lebih rendah daripada kuartal I-2023 yang tercatat 2,8%. Berikutnya, rasio Loan at Risk turun ke level 13,3% dari tahun sebelumnya pada level 16,3%,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: