Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Modal Mengusung Kaesang di Jakarta Masih Ada

        Modal Mengusung Kaesang di Jakarta Masih Ada Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menilai modal mengusung putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum PSI Kaesang Pengarep di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta masih ada.

        Namun menurut Dedi, untuk memajukan Kaesang, energi yang harus ditempuh cukup besar, seperti harus memasangkannya dengan tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi di Jakarta.

        Baca Juga: Kaesang Dipertimbangkan PDIP Maju Pilkada Jateng

        "Modal mengusung Kaesang di Jakarta tetap masih ada, tapi akan cukup besar energi yang harus ditempuh, salah satunya misalnya harus memasangkan dengan tokoh yang cukup kuat," ucapnya dikutip dari YouTube medcom id, Rabu (3/7).

        Sementara sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan isi pertemuannya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ketua umum partai politik (parpol) yang sebagian besar mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 pada akhir Mei di Kompleks Istana Kepresidenan.

        Zulhas menyebut tidak ada pembahasan mengenai reshuffle kabinet, tapi tentang pemilihan kepala daerah (Pilkada). "Enggak ada bicara reshuffle. Enggak ada. Ya juga bicara soal Pilkada," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/6), dikutip dari Kumparan.

        Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut dirinya mengusulkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024, dan disetujui semua yang hadir. "Ya saya mengusulkan Ridwan Kamil di Jakarta, semua setuju," ungkap dia.

        Kemudian dirinya juga menanyakan kepada Jokowi mengenai Kaesang Pangarep maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 terkait isu berduet dengan Ridwan Kamil. "Ya saya kira, Pak. Saya lapor waktu itu kan Pak Presiden kalau Kaesang boleh enggak? Pak Presiden bilang jangan, ya. Tapi kan partai-partai perlu," jelas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: