Pengamat politik Rocky Gerung membayangkan Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka mengadu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto menginginkan program makan siang gratis, bukan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Rocky Gerung melihatnya melalui sinyal yang dikirim Partai Gerindra lewat Soedradjad Djiwandono yang menyatakan lebih memilih program makan siang gartis daripada IKN.
Baca Juga: Usung Riza Patria-Marshel Widianto di Pilkada Tangsel, Gerindra Paham Rakyat Tak Tertarik Isi Kepala
"Jadi kelihatannya Gerinda akan kirim sinyal kuat bahwa tidak semua keinginan Jokowi akan kami puaskan kira-kira begitu, tentu akan jadi ada friksi itu apalagi Gibran tentu mendengar itu dia lapor pada bapaknya, Pak itu kata Pak Prabowo yang mau diterusin makan siang gratis, kira-kira begitu kan kalau kita bayangin Gibran ngadu," ucapnya, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (8/7).
Sebelumnya, anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Soedradjad Djiwandono, menyatakan sebagai seorang ekonom dirinya lebih memilih program makan siang gratis dibanding IKN.
"Sebagai seorang ekonom yang enggak bisa bohong dalam soal ini saya mengatakan ya saya memilih yang makan siang bergizi karena saya tahu bahwa itu akan bisa dilaksanakan segera," kata kata Soedradjad dalam Mid Year Banking & Economic Outlook 2024 yang diadakan Infobank, dikutip Jumat (5/7), dikutip dari katadata.
Program makan siang gratis sekarang sudah diubah menjadi program makan bergizi gratis dengan anggaran Rp71 triliun dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025. "Kita sudah memperhitungkan secara rinci biayanya. Siapa yang akan menerima dan seterusnya," kata dia.
Untuk program IKN, kakak ipar Prabowo itu mengatakan perkiraan anggarannya sampai sekarang belum jelas, tapi bukan berarti dirinya ingin program tersebut tidak berlanjut. "Air bersih saja belum ada, jadi pembiayaannya jelas luar biasa besarnya. Siapa saya mau menggagalkan suatu program yang demikian besar," ujarnya.
Ia pun menerima banyak kritikan atas sikapnya yang memilih makan siang gartis daripada IKN. "Mereka bilang seolah-olah saya akan memisahkan antara Prabowo dengan Pak Joko Widodo. Saya enggak pernah tidak setuju dengan pemindahan, hanya mestinya dipikirkan secara matang," tekannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: