Pengamat politik Refly Harun merasa tidak yakin Presiden terpilih Prabowo Subianto akan memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur sampai kapanpun.
Namun Refly Harun berharap keyakinannya salah meskipun ada satu indikator yang harus dihitung, yaitu keengganan Prabowo Subianto untuk dilantik sebagai presiden di IKN pada 20 Oktober mendatang.
Baca Juga: Untuk Apa Prabowo Lanjutkan Pembangunan IKN?
"Saya tidak yakin Prabowo Subianto akan memindahkan ibu kota negara sampai kapanpun, mudah-mudahan saya salah, tapi satu indikator yang harus dihitung adalah yaitu dia tidak mau dilantik di IKN," ucapnya.
Menurut ahli hukum tata negara itu, arti Prabowo tidak mau dilantik di IKN yaitu dirinya tidak mempunyai keinginan mendukung dan mempercepat pembangunan ibu kota baru.
"Artinya dia tidak berkeinginan untuk menggenjot pembangunan agar siap untuk pelantikan dirinya pada tanggal 20 Oktober," sambungnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Senin (15/7).
Diketahui, pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilakukan di Jakarta, bukan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Wakil Ketua MPR sekaligus Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menegaskan pelantikan tersebut akan dilakukan di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta. "Pelantikan di Senayan," kata Muzani kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari Detik.
Kemudian ia mengatakan Prabowo akan hadir dalam Upacara 17 Agustus yang akan digelar di IKN, dirinya pun demikian. "Insyaallah, Pak Prabowo (upacara) ke IKN. Ya nggak tahu (pimpinan MPR semua atau tidak ikut upacara di IKN). Kalau saya Insyaallah ke IKN," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya