Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bapanas Serukan Stop Boros Pangan Demi Penuhi Ketahanan Pangan Nasional

        Bapanas Serukan Stop Boros Pangan Demi Penuhi Ketahanan Pangan Nasional Kredit Foto: BULOG
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi dalam rangkaian Festival Pangan Nusantara yang digelar di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (28/7/2024), menyerukan gerakan untuk stop boros pangan.

        Indonesia, menurut Arief, menghadapi tantangan serius dalam hal pemborosan pangan dengan angka food loss mencapai 14% dan food waste 17%. Apabila dicatat total, seluruhnya mencapai 31%.

        β€œFood loss dan food waste di Indonesia itu kurang lebih, loss-nya 14 persen, waste-nya 17 persen, jadi totalnya 31 persen. Sehingga Bapanas menginisiasi untuk menurunkan atau mengurangi food loss dan waste,” kata Arief, Minggu (28/7/2024).

        Meskipun peningkatan produksi pangan, perluasan lahan dan intensifikasi produksi adalah langkah penting, namun Arief menyebut jika upaya tersebut akan sia-sia jika makanan yang sudah siap konsumsi itu tidak dimanfaatkan secara maksimal.

        Arief mengaku jika pesan yang sama pernah disampaikan di hadapan forum internasional FAO di Roma beberapa waktu lalu. Dirinya saat itu menyoroti urgensi pengelolaan pangan yang lebih efisien untuk mencapai ketahanan pangan global.

        Baca Juga: Bukan Hanya Babat lahan, Lumbung Pangan di Merauke akan Manfaatkan Teknologi Smart Farming

        β€œIni saya sampaikan di Roma, di FAO, beberapa waktu lalu, bahwa stop boros pangan ini salah satu yang harus kita campaign. Kita betul meningkatkan produksi, betul kita memperluas lahan, betul intensifikasi, tetapi kalau sudah jadi makanan, jangan dibuat pulang,” ucapnya.

        Dirinya pun mengajak agar masyarakat gemar mengonsumsi jus buah maupun sayur. Pasalnya, konsumsi buah segar dan sayur dalam seminggu tergolong masih rendah. Menurut Survei Kesehatan Indonesia 2023, sebanyak 11,8% dari 791.167 individu yang diobservasi tidak mengonsumsi buah dan sayur dalam seminggu.

        Di sisi lain, dia juga mengkampanyekan agar masyarakat gemar memakan telur. Telur dinilai sebagai sumber protein yang berkualitas dengan harga terjangkau sehingga penting untuk mendukung gizi tumbuh kembang anak.

        Dirinya pun berharap bahwa stakeholder bersama dengan Bapanas dapat menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan. Ketahanan pangan tersebut mencakup kemandirian dan kedaulatan pangan. Sehingga, fokus tersebut harus diarahkan pada peningkatan produksi dalam negeri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: