Analis Kripto Reku, Fahmi Almuttaqin, mengemukakan pandangannya mengenai potensi pelemahan harga Bitcoin di 2024. Ia menyatakan bahwa situasi ini mencerminkan dinamika pasar yang lebih kompleks, sering terjadi dalam kondisi transisi seperti dalam pertengahan tahun ini.
Fahmi mengatakan situasi ini akan memunculkan keinginan investor untuk merealisasikan keuntungan mereka sambil menunggu perkembangan situasi yang lebih kondusif.
Baca Juga: Pemulihan Harga Bitcoin dan Kenaikan Ethereum Bukti Pasar Kripto Masih Dilirik Investor
"Situasi ini dapat memicu spekulasi di mana para investor mungkin akan merealisasikan profit terlebih dahulu selagi menunggu kondisi yang lebih kondusif, seperti berakhirnya situasi suku bunga tinggi The Fed," jelas Fahmi, Rabu (31/07/2024).
Di sisi lain, terdapat juga potensi yang perlu diperhatikan, misalnya adanya peningkatan minat hingga akumulasi investor terhadap Bitcoin.
"Data Bitcoin Holder dari CryptoQuant menunjukkan adanya peningkatan kepemilikan Bitcoin oleh para investor besar sebanyak 6,3% dalam satu bulan terakhir, yang merupakan persentase peningkatan tertinggi sejak April 2023," jelas Fahmi.
Semakin besarnya kekuatan likuiditas Bitcoin juga menjadi sesuatu yang menarik karena membuatnya menjadi aset yang semakin menarik bagi investor, khususnya dari kalangan non-crypto.
"Perkembangan dari situasi ini dapat berpotensi meningkatkan jumlah investor baru dari kalangan yang lebih luas yang dapat memperbesar ukuran pasar Bitcoin di masa depanm" jelas Fahmi
Baca Juga: Nonce dan Mining Difficulty: Mekanisme Kunci dalam Penambangan Bitcoin
"Momentum pertumbuhan yang ada menarik untuk diperhatikan oleh para investor khususnya yang memiliki ketertarikan terhadap investasi di instrumen digital seperti aset kripto," tutur Fahmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: