Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erick Thohir: Pos Indonesia akan Jadi Holding Logistik

        Erick Thohir: Pos Indonesia akan Jadi Holding Logistik Kredit Foto: Pos Indonesia
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Pos Indonesia tidak hanya bertransformasi di bidang operasional dan bisnis perusahaan, tetapi juga reorientasi dari model bisnis tradisional ke bisnis logistik modern. 

        “Tahun depan Pos Indonesia harus menjadi perusahaan logistik,” tegas Menteri BUMN, Erick Thohir dalam keterangan resminya, Kamis (1/8/2024). Langkah ini menandakan shift penting dari being a network company menjadi a logistics powerhouse, yang menargetkan peningkatan kapasitas dan efisiensi dalam mengelola rantai pasok nasional.

        Pembentukan BUMN Klaster Logistik merupakan langkah strategis untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat antar BUMN dalam menyediakan layanan logistik end-to-end. Dimana keunggulan tersebut akan memperkuat posisi layanan BUMN dalam pasar logistik nasional.

        Transformasi juga diabadikan dalam buku “Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045” yang diluncurkan hari ini. Buku ini menggambarkan perjalanan transformasi BUMN, termasuk Pos Indonesia, dalam mendukung visi Indonesia untuk menjadi ekonomi terdepan di dunia.

        "Transformasi ini berlangsung dalam konteks visi besar yang diusung pemerintah, di mana Indonesia diharapkan bisa menjadi salah satu ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2045," ungkapnya.

        Pos Indonesia, dengan sumber daya dan infrastruktur yang dimilikinya, diharapkan bisa berkontribusi signifikan dalam mencapai “Indonesia Emas 2045” dengan mendukung peningkatan produktivitas sektor ekonomi dan integrasi ekonomi domestik.

        Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Pelanggan, Shopee Gaet Pos Indonesia Gulirkan Program Garansi Tepat Waktu

        “Bagi Pos Indonesia, transformasi perusahaan yang dimulai dari logo merupakan semangat untuk menebalkan tujuan ke perusahaan logistik,” ucap Prasabri Pesti, Direktur Business Development and Portfolio Management dalam gelaran Indonesia Brand Forum 2024 “Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045”.

        Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesia dalam konteks logistik adalah biaya logistik yang tinggi.

        Data menunjukkan bahwa biaya logistik di Indonesia masih berada dikisaran 14%, sementara rata-rata global berada di angka 12%. Dengan pembentukan Klaster Logistik dan peran Pos Indonesia sebagai PMO, diharapkan akan terjadi efisiensi yang dapat menurunkan biaya logistik nasional ke tingkat yang lebih kompetitif.

        “Ada urgensi untuk bisnis logistik. Dari sisi agent of development membantu pemerintah menekan biaya logistik nasional,” katanya.

        Mengingat pentingnya posisi logistik dalam ekonomi modern, langkah yang diambil oleh Pos Indonesia bukan hanya penting dari segi operasional perusahaan tapi juga memiliki dampak strategis bagi perekonomian nasional. 

        Baca Juga: Pos Indonesia Menuju Logistic Champions

        Konsep yang diterapkan oleh Pos Indonesia merupakan sinergi bertahap, di mana tahun ini, Pos Indonesia melakukan sinergi platform pada tahap pertama, sehingga memiliki produk bersama. 

        Lalu, pada tahap kedua, di tahun depan, Pos Indonesia akan melakukan sinergi aset. Dan terakhir, “Langkah selanjutnya adalah ownership,” imbuhnya.

        Menurutnya, dengan transformasi yang telah dan akan terus dijalankan, Pos Indonesia tidak hanya beradaptasi dengan zaman; mereka sedang meredefinisi cara logistik dikelola dan dilaksanakan di Indonesia. 

        "Tujuanya tidak hanya untuk mencapai keunggulan operasional tetapi juga untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: