Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bank BRI Dukung Pengrajin Bambu di Bandung Pekerjakan Disabilitas

        Bank BRI Dukung Pengrajin Bambu di Bandung Pekerjakan Disabilitas Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Klaster Bambu Pirage Awie, usaha kerajinan bambu yang didirikan oleh Adang Muhidin pada 2011yang tergabung dalam Komunitas Indonesian Bamboo Community (IBC) memang sudah terkenal baik lokal maupun internasional berkat karya mereka membuat sejumlah alat musik dari bambu seperti gitar, biola, bass, dan drum.

        Dengan dukungan dari Bank BRI kini komunitas ini telah mampu memproduksi berbagai produk yang lebih beragam, seperti jam tangan dari bambu, tumbler Bambu, cangkir bambu dan banyak lagi produk kerajnindaricbambu,  bahkan komunitas ini pun mulai merambah keproduk kuliner berupa panganan ringan diantaranya juga berbahan baku rebung (tunas bambu muda).

        Seperti dijelaskan oleh Dadang Muhidin, produksi dari IBC selalu mengikuti  tren pasar, dan permintaan dari para pelanggan, begitu juga dengan alat musik.  Mengingat alat musik dari bambu yang mereka buat memiliki kualitas yang tinggi sehingga harga pun dibandrol cukup tinggi mulai dari Rp14 juta hingga Rp 50 juta.  Untuk alat musik seperti gitar peminatnya masih datang dari luar negeri seperti Inggris, Rumania, Jepang, dan Malaysia. Untuk pasar lokal menurut Dadang sangat kurang peminatnya pl.

        Dadang mengatakan usaha yang ia kembangkan ini semata untuk membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan pekerjaan. Mereka dilatih hingga menjadi mahir membuat berbagai produk dari bahan bambu. 

        “Bahkan kini kami juga sudah melibatkan warga yang berkebutuhan khusus, kaum difabel, dan tuna rungu. Semua  ada 36 orang, AQ 20 orang diantatanya laki-laki. Kita bina, kita latih dan sekarang meraka sudah mahir. Sudah dapat menghasilkan produk yang bagus,” terang Dadang saat ditemui di workshop nya di wilayah Batu Jajar, Bandung (9/8).

        Lebih lanjut Dadang mengatakan tentang rencana ke depan. Dia berharap dapat mengembangkan bisnis kuliner. “Saat ini kita sedang bikin pelatihan untuk para ibu-ibu. Salah satu produk yang sedang dikembangkan adalah  makanan sehat dari rebung (tunas muda bambu).  Rebung ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi makanan karena memiliki manfaat kesehatan yang baik,  antioksidan nya tinggi, proteinya tinggi. Ini berdasakna hasil penelitian dari Industri Pangan, rebung dinyatakan sangat bermanfaat,” jelas Dadang.

        Pada kesempatan berbeda, Direktur Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa BRI memiliki komitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM lewat program “Klasterkuhidupku”9. Program ini menjadi wadah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. 

        Dengan pemberdayaan dan pendampingan tersebut, pelaku UMKM dapat mengembangkan produknya dan memperluas usaha, hingga nantinya UMKM yang tumbuh dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha di daerah lain.

        "Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya dengan memberikan modal usaha, tetapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat tumbuh dan berkembang. Semoga kisah Klaster Bambu Pirage Awie dapat menjadi cerita inspiratif yang bisa ditiru oleh pelaku UMKM di daerah lain," tegas Supari.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Bagikan Artikel: