Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PKS Tak Usung Anies di Pilkada DKI Jakarta Karena PDIP

        PKS Tak Usung Anies di Pilkada DKI Jakarta Karena PDIP Kredit Foto: PKS
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berlabuh ke tempat lain karena Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak mau mengusung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.

        Dan menurut Teddy, jika mengikuti logika Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto bahwa ada yang berupaya menjegal pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024, maka pelakunya adalah partai berlambang banteng itu sendiri karena tidak mau mengusung Anies sehingga PKS berpindah halauan.

        Baca Juga: PDIP Harus Dukung Anies Setelah Hasto Tuding Ada yang Menjegal, Kenapa?

        "PKS sudah standby dari awal, tapi karena Anies tidak dapat partai lain dan PDIP tidak mau mengusung @aniesbaswedan, akhirnya PKS berlabuh ke tempat lain. Kalau ikuti logika Hasto PDIP, artinya yang menjegal Anies untuk maju di Pilkada DKI adalah PDIP. Kan gitu..," ucapnya, dikutip dari akun X pribadinya, Kamis (15/8).

        Sementara sebelumnya, Juru bicara PKS, Muhammad Kholid mengatakan dukungan partainya untuk Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024 sudah kadaluwarsa, sehingga kini membuka opsi kedua untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

        "Sekarang kami mendalami komunikasi di opsi yang kedua--lebih mendalami opsi kedua ini dengan pimpinan KIM," kata Kholid saat menggelar konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 10 Agustus 2024, dikutip dari Tempo.

        Ia mengatakan dukungan PKS untuk Anies-Sohinul hanya berlaku dalam rentang waktu 25 Juni-4 Agustus 2024, tapi belum ada rekomendasi dari partai lain untuk bergabung mendukung pasangan tersebut selama periode itu.

        "Kandidat yang kami usung tidak bisa berlayar hingga saat ini. Oleh karena itu, DPP PKS membahas dan mengkaji opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan," kata Kholid.

        Meskipun demikian, PKS mengedepankan komunikasi dengan kader akar rumput yang masih menginginkan Anies maju, tapi DPP PKS telah mengambil langkah alternatif dengan membuka peluang bersama KIM Plus. "Pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju," kata Kholid.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: