Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLTP Kamojang Jadi Sesepuh Pembangkit Panas Bumi di RI, 24% produksi Nasional dari Sini

        PLTP Kamojang Jadi Sesepuh Pembangkit Panas Bumi di RI, 24% produksi Nasional dari Sini Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PLTP Kamojang merupakan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia. Pembangkit ini memproduksi energi dari panas bumi sebesar 24% dari produksi nasional dan 3,6% dari produksi dunia.

        "Hasil benchmark kita, PLTP Kamojang itu CF (Capacity Factor)-nya masih di atas unit-unit lain yaitu masih 84% walaupun keadaan unit kita ini sudah dibilang tua," ujar Tutun Abdurahman, Senior Officer Enjiniring Panas Bumi Unit Bisnis Pembangkitan Kamojang PLN Indonesia Power (PLN IP), Garut, Rabu (04/09/2024).

        Terletak di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, PLTP Kamojang mampu menghasilkan daya listrik sebesar 140 MW, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Region 2 Jawa Barat. 

        "Nah ini total kapasitas untuk PLTP Kamojang sendiri 3 unit yaitu 140 MW. Yang unit 1, 30 MW sejak tahun 1982, juga untuk unit 2 dan unit 3 masing-masing 55 MW," kata Tutun.

        Seiring meningkatnya kebutuhan akan energi bersih di Indonesia. Di tahun 2021, PLTP Kamojang secara resmi menjadi Pembangkit yang terverifikasi Renewable Energy Certificate (REC) pertama di PLN Grup.

        Baca Juga: Gunakan Teknologi Paling Canggih, Efisien, dan Ramah Lingkungan, PLN Operasikan PLTGU Tambak Lorok 779 MW

        REC sendiri merupakan produk Green as a Service dari PLN guna mengakomodir pelanggan industri untuk menggunakan energi hijau dalam operasinya.

        Masih di tahun 2021, PLTP Kamojang juga di berhasil memproduksi Green Hydrogen Plant pertama di Asia Tenggara. 

        Produksinya digunakan untuk Hydrogen Refuelling Station (HRS) Senayan Jakarta sebagai langkah mengakselerasi kendaraan Hydrogen sejalan denagn upaya mereduksi emisi karbon di sektor transportasi.

        "Dalam satu jam bisa memproduksi Green Hydrogen sebesar 8 Kilogram (Kg) dengan tekanan 150 bar,"tutup Tutun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: