Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyarankan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto Masa Jabatan 2024-2029, untuk memisahkan kembali Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadi dua kementerian terpisah, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan. Menurutnya, pemisahan KLHK agar lebih fokus pada kinerja masing-masing kementrian untuk penanganan perubahan iklim.
"Saya telah berbicara dengan Presiden Prabowo dan saya mengusulkan kepadanya agar Kementerian Lingkungan Hidup didirikan kembali menjadi kementerian yang berdiri sendiri. Sekarang Kementerian Lingkungan Hidup menjadi bagian dari Kementerian Kehutanan (KLHK). Kita harus pisahkan itu, karena Kementerian Lingkungan Hidup harus fokus pada fungsi dan tugasnya sendiri secara global," kata SBY dalam acara Bloomberg CEO Forum, Jakarta, Rabu (5/9/2024).
Baca Juga: Jokowi: Isu Perubahan Iklim Tak Akan Selesai Jika Dunia Cuma Menghitung Keuntungan Sendiri
SBY mengungkapkan, Prabowo sudah setuju dengan usulan tersebut dan berjanji akan mempertimbangkan untuk mengembalikan Kementerian Hidup sebagai kementerian terpisah. “Pak Prabowo berjanji akan menjadi Kementerian Lingkungan Hidup sebagai kementerian tersendiri," pungkasnya.
Kendati demikian, SBY menegaskan perlunya kerjasama dari berbagai pihak untuk menghadapi perubahan iklim. Ia menekankan bahwa kolaborasi tidak hanya diperlukan antar pemerintah, tetapi juga melibatkan para pemangku kepentingan serta masyarakat. Ke depannya, pemerintah harus melibatkan sektor swasta, para ilmuwan, ahli lingkungan, dan masyarakat secara umum.
Selain itu, dalam pidatonya, SBY juga memberikan saran kepada Pemerintahan selanjutnya agar lebih fokus pada pengembangan infrastruktur di bidang ekonomi lainnya, seperti pembangkit tenaga listrik, bandara, hingga jaringan kereta api.
Baca Juga: Hadapi Perubahan Iklim, OJK Dorong Implementasi Keuangan Berkelanjutan
Lebih lanjut, ia mengatakan pembangunan infrastruktur dasar juga harus diikuti dengan peningkatan infrastruktur lain seperti teknologi, pendidikan, dan kesehatan guna menopang pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 6 sampai 7 persen.
“Kita perlu membangun infrastruktur di luar ekonomi, seperti teknologi, pendidikan, dan kesehatan. Jadi, infrastruktur itu sangat penting, tetapi membangun sumber daya manusia juga penting. Kita harus menggabungkan kedua hal tersebut secara berurutan, dan ekonomi akan terus tumbuh lebih tinggi dan lebih kuat," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman