Ketua Indonesian Hydropower Association (INAHA) Nasri Sebayang mengungkapkan bahwa energi air memegang peranan penting bagi RI untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060. Hal ini didukung oleh keberadaan potensinya yang mencapai 95 Gigawatt (GW).
Tercata hingga saat ini Indonesia baru bisa mencapai 7 GW dari total potensi energi yang ada. Kata dia Pemerintah dan PLN telah merencanakan penambahan kapasitas hidroelektrik secara signifikan.
”Menurut rencana, sekitar 13,7 GW tambahan diperkirakan akan mulai beroperasi pada akhir 2033, dan hingga akhir 2040, kapasitas ini akan bertambah sebesar 19,8 GW. Target jangka panjang untuk tahun 2060 adalah mencapai kapasitas hingga 72 GW,” ujar Nasri pada agenda peresmian kantor bersama IHA Asia Tenggara, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (18/09/2024).
Pengembangan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Air yang besar ini memerlukan dukungan kuat dari pemerintah dalam bentuk kebijakan dan regulasi yang tepat.
Selain itu, partisipasi sektor swasta, terobosan teknologi, mitigasi isu lingkungan, dan dukungan internasional serta nasional untuk pembiayaan yang substansial juga sangat penting.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: