Permudah Investor, Reku Rilis Saham AS dengan Fitur Paling Komprehensif
Aplikasi investasi kripto terdepan di Indonesia, Reku, melakukan ekspansi terbaru melalui peluncuran 600 Saham AS. Kini, investor pun bisa berinvestasi Saham AS mulai dari US $1 melalui aplikasi tersebut.
Secara historis, Saham AS merupakan instrumen investasi yang pertumbuhannya positif. Dalam 100 tahun terakhir, Saham AS tumbuh rata-rata 12% per tahunnya dan 15% dalam 10 tahun terakhir. Pasar Saham AS secara keseluruhan pun menunjukkan performa yang kuat, menjadikannya sebagai alternatif investasi yang menarik bagi berbagai tipe investor.
Baca Juga: Reku Optimistis dengan Masa Depan Kripto di Indonesia
Meski begitu, Jesse Choi selaku Co-CEO Reku menyatakan bahwa masyarakat perlu memiliki pemahaman mendalam sebelum memulai berinvestasi, termasuk di Saham AS.
“Oleh karena itu, Reku menyediakan fitur Saham AS paling komprehensif di antara layanan lainnya, yang bertujuan untuk membantu investor dalam menavigasi perjalanan investasinya,” kata Jesse.
Fitur inovatif tersebut di antaranya Insights, yang bertujuan untuk membantu investor memahami perusahaan Saham AS secara mendalam dengan waktu yang singkat, tanpa harus melakukan riset mandiri berjam-jam. Fitur ini dibuat dengan menganalisa data historis pasar dan mengidentifikasi pola atau tren yang mengindikasikan potensi perubahan di pasar.
“Fitur Insights hadir dengan berbagai metodologi dan teknik analisis, seperti Buzz Score yang menganalisa sentimen saham berdasarkan pemberitaan di media massa dan perbincangan di media sosial, serta memberikan notifikasi kepada investor ketika suatu perusahaan Saham AS tiba-tiba viral," sebut Jesse.
Kemudian, fitur Return Score yang merangkum pendapat berbagai pakar Wall Street untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang saham mana yang akan naik atau turun menurut para pakar tersebut.
Selanjutnya, terdapat juga Quality Score untuk membantu mengidentifikasi perusahaan dengan fundamental yang kuat dan performa positif. Dengan fitur Insights, investor dapat menilai suatu perusahaan dengan lebih cepat dan percaya diri karena Reku sudah menganalisa secara menyeluruh.
Selain itu, terdapat fitur Packs, yang memudahkan investor berinvestasi pada sejumlah Saham AS dengan performa terbaik. “Di fitur ini, kumpulan emiten yang tersedia sudah melewati proses kurasi khusus untuk strategi investasi yang investor inginkan. Misalnya, Reku mengembangkan Starter Pack bagi investor pemula untuk membangun portfolio pemula yang seimbang hanya dalam satu klik," jelas Jesse.
Fitur tersebut, lanjut Jesse, juga membantu investor untuk menyeimbangkan kembali portfolionya dengan mudah, sehingga dapat secara otomatis mengikuti perkembangan pasar terkini dan diharapkan dapat memaksimalkan keberhasilan investasi mereka.
Kemudian, Reku juga memahami kebutuhan investor untuk mendiversifikasi asetnya. Oleh karena itu, Reku turut menyediakan Extended-Traded Fund (ETF), yang berisikan kumpulan aset yang diperjualbelikan di bursa. ETF melacak kinerja indeks, komoditas, obligasi, atau aset tertentu. ETF juga jadi salah satu pilihan terbaik untuk diversifikasi portfolio.
“ETF mirip dengan reksa dana atau skema investasi kolektif, namun, ETF lebih mudah diakses langsung di pasar saham. Terdapat sejumlah ETF yang tersedia, seperti yang berfokus pada industri teknologi, yang berisi saham dari perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka seperti Apple, Microsoft, dan Google," kata Jesse.
"Saat investor membeli 1 lembar ETF, investor sama saja dengan menginvestasikan ke berbagai saham atau aset lainnya yang terdapat dalam ETF tersebut. Sehingga risiko investasi juga tersebar secara lebih merata,” lanjutnya.
Baca Juga: Tether dan Reku Kolaborasi, Ajak Masyarakat Investasi Kripto Tanpa FOMO
Seluruh fitur tersebut tentunya dilengkapi dengan kemudahan untuk melacak dan memantau perkembangan investasi pengguna, baik di Saham AS maupun aset kripto. “Untuk itu, demi memudahkan pengguna memantau kinerja investasinya, juga tersedia fitur Portfolio Analysis. Fitur ini memudahkan investor untuk memantau performa portfolionya, termasuk pada Saham AS & Aset Kripto,” ungkapnya.
Sama halnya dengan pasar saham Indonesia, pasar saham AS biasanya dibuka 6,5 jam per hari, di hari kerja. “Namun, untuk mengakomodasi investor Indonesia dengan lebih baik, Reku juga menawarkan jam perdagangan tambahan atau Extended Trading Hours, selama 16 jam per hari," tutur Jesse.
Oleh karena itu, investor dapat berinvestasi di Saham AS bahkan selama 8 jam lainnya. Ini memungkinkan investor untuk menempatkan pending order yang kemudian akan dieksekusi segera setelah pasar dibuka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: