PIS Berhasil Kurangi Emisi Karbon 36 Kiloton CO2e dengan Teknologi Ramah Lingkungan
Kredit Foto: Pertamina International Shipping
PT Pertamina International Shipping (PIS) melaporkan keberhasilan perseroan dalam mereduksi emisi karbon sebesar 36 kiloton CO2e hingga Agustus 2024. Langkah ini merupakan wujud komitmen PIS dalam upaya menekan emisi karbon di tiap lini operasional bisnis. Keberhasilan reduksi emisi tersebut diperoleh lewat penerapan tiga inovasi hijau yakni Green ShipsTechnology, Alternative Fuels, dan Green Port & Terminal.
Penurunan emisi karbon ini bahkan melampaui target awal sebesar 23 ktCO2e, seperti yang dipaparkan oleh Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PIS Surya Tri Harto dalam Jakarta Geopolitical Forum 2024 di Jakarta, Rabu (25/09/2024) lalu. Menurutnya tren sektor energi dan logistik maritim semakin mengedepankan aspek keberlanjutan, baik di sisi bisnis maupun lingkungan.
Baca Juga: Dorong Transisi Energi, Pertamina Group Siapkan Strategi Untuk Kesuksesan Bioetanol
"PIS sebagai induk Sub Holding Integrated Marine Logistics Pertamina berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan pada tahun 2030 dan mencapai nol emisi pada 2050. Hingga Agustus 2024, kami berhasil mengurangi 36 kiloton CO2e, atau sekitar 155% dari target yang ditetapkan,” papar Surya.
Surya menjelaskan, melalui teknologi Green Ship, kapal-kapal PIS dirancang dengan spesifikasi khusus yang ramah lingkungan seperti penggunaan sistem pengolahan air ballast (Ballast Water Treatment System/BWTS) dan instalasi scrubber untuk mengelola limbah kapal, sehingga mengurangi dampak ekologis saat bersandar.
Lebih lanjut, PIS juga mengimplementasikan Alternative Fuels melalui teknologi Dual Fuel yang memungkinkan konversi bahan bakar hijau dalam meningkatkan efisiensi konsumsi. Sementara untuk Green Port & Terminal, dalam meningkatkan infrastruktur darat, PIS terus menggalakkan produksi dan penggunaan energi terbarukan untuk instalasi yang dikelola melalui pemasangan panel surya pada pelabuhan dan terminal.
“Untuk mencapai target jangka panjang PIS dalam mengurangi emisi karbon, kami menyadari bahwa fokus tidak bisa hanya pada pengurangan emisi dari aset kapal. Kami juga perlu melakukan pembenahan pada fasilitas pendukung, seperti support boat , terminal energi, dan pelabuhan. Komitmen ini menjadi fokus kami dalam mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional,dan menjalin kemitraan dengan pihak terkait, demi menciptakan solusi berkelanjutan yang mendukung visi kami dalam menjaga lingkungan,” ujar Surya.
Baca Juga: PGEO Jalin Kolaborasi, Siap Perkuat Ekosistem Produksi Hidrogen Hijau dengan Inovasi
PIS berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi bisnis hijau sebesar 34% pada tahun 2034. Dalam upaya ini, PIS akan mendatangkan kapal baru, yaitu Very Large Gas Carrier (VLGC), untuk meningkatkan kapasitas angkut bahan bakar hijau seperti LNG, LPG, dan amonia.
Kehadiran dua unit kapal ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pengangkutan bahan bakar rendah karbon, baik di dalam maupun luar negeri. Dalam forum yang sama, Surya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan dan para pemain industri energi untuk mencari solusi inovatif demi mencapai target nol emisi pemerintah pada tahun 2060.
Baca Juga: Bahlil Ungkap Pemerintah Bakal Bikin Regulasi Smelter Harus Pakai EBT
“Hal utama yang mempengaruhi industri maritim, seperti kemajuan teknologi dan tantangan lingkungan, mengharuskan para pelaku industri dan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mencari solusiinovatif guna menyeimbangkan efisiensi operasional dengan tanggung jawab lingkungan,” tutup Surya.
Upaya strategis yang saat ini dan direncanakan oleh PIS tentunya sejalan dengan tujuan organisasi maritim berstandar global yaitu International Maritime Organization (IMO) untuk menekan emisi gas rumah kaca industri dalam mencapai net-zero pada tahun 2050.
Baca Juga: Presiden Freeport Optimis Beroperasinya Smelter PTFI, Bakal Sokong Transisi EBT RI
PIS juga terus mengimplementasikan aktivitas bisnisnya agar memenuhi nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mendukung industri maritim yang berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: