Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jurus Prabowo Hilangkan Kemiskinan di Indonesia

        Jurus Prabowo Hilangkan Kemiskinan di Indonesia Kredit Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Terpilih Prabowo Subianto menyampaikan dirinya diberikan mandat dari rakyat untuk menghilangkan kemiskinan di Indonesia ketika memberi sambutan pada acara Repnas National Conference di Jakarta.

        "Saya telah menerima mandat dari rakyat Indonesia dengan tujuan utama untuk menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia," ujar Prabowo, dikutip Senin (14/10).

        Baca Juga: Tidak Semua yang Dipanggil Prabowo Masuk Kabinet, Tapi Ada Cirinya

        Prabowo Subianto mengatakan setelah diberikan mandat sebagai presiden, dirinya bertekad untuk menjaga dan mengamankan kekayaan seluruh rakyat Indonesia agar dapat dinikmati seluruh rakyat.

        Menteri Pertahanan itu mengatakan salah satu cara untuk menghilangkan kemiskinan di Indonesia adalah dengan melaksanakan hilirisasi kekayaan nusantara, agar sumber daya dapat diolah di Indonesia.

        Ia juga mengajak kepada para pengusaha yang tergabung pada Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) untuk bersama-sama membangun perekonomian di masa depan agar dapat tumbuh positif.

        "Kekayaan kita harus kita urus dengan sebaik-baiknya, anak-anak kita harus makan dengan bergizi setiap hari. Hal ini membutuhkan kerja sama yang baik kita menjamin kehidupan rakyat lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih adili. Tidak ada lagi kemiskinan di Indonesia," jelas dia.

        Sementara diketahui, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia turun drastis dari empat persen menjadi 0,8 persen dalam satu dekade terakhir berdasarkan pernyataan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

        "Kemiskinan ekstrem yang terakhir per tahun 2023 itu kan sudah turun. Sebelumnya empat persen, pada 10 tahun terakhir itu mengalami penurunan, yang terakhir 0,8 persen," kata Muhadjir di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (17/9).

        Namun angka pastinya masih menunggu hasil survei pada September 2024. "Ini juga masih menunggu hasil survei per September nanti. Bisa jadi nanti lebih rendah dibanding 0,8 persen," ujar nya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: