Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat menggelar Musyawarah Provinsi (Muprov) ke-8 di Bandung.
Kegiatan yang berlangsung 15-16 Ontorber 2024 ini mengusung tema "Kadin Mitra Strategis Pemerintah dalam Upaya Mewujudkan Perekonomian Nasional dan Daerah Menuju Indonesia Maju" tersebut melibatkan 23 Kadin Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
Acara ini dibuka oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, Ketua Pelaksana Muprov Kadin Jabar, Hadi S. Cokrodimejo serta Perwakilan Kadin Jabar Sabar Sitohang.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan bahwa Musprov Kadin ini seharusnya dilakukan beberapa waktu lalu tapi karena satu dan lain hal baru dilaksanakan hari ini.
Muprov ini merupakan agenda rutin lima tahunan yang bertujuan untuk mengevaluasi program kerja sebelumnya, menyusun kebijakan lima tahun ke depan, serta memilih Ketua Umum baru Kadin Jawa Barat.
"Ini agenda lima tahunan. Jadi ini adalah bagian dari proses organisasi yang harus dilakukan sejuta dengan AD/ART Kadin, kata Arsjad kepada wartawan di Bandung, Selasa (15/10/2024).
Menurutnya, dinamika selalu ada dalam sebuah organisasi tapi yang terpenting Musprov Kadin ini harus sesuai dengan AD/ART.
Meskipun demikian masih banyak anggota Kadin yang belum mengerti semuanya karena AD/ART ini ditetapkan pada 2022 lalu. Maka perlu untuk mempelajari tentang AD/ART dan peraturan organisasi Kadin.
"Konstitusi, AD/ART dan peraturan organisasi Kadin itulah yang menjadi pegangan kita.Jangan hanya teman-teman organisasi yang mempelajarinya tapi semuanya harus paham agar mengerti," tegasnya.
Dia berharap ke depan Kadin harus ekslusif, kolaboratif dan progresif karena Kadin sebagai rumahnya pengusaha. Selain itu, bagaimana bisa menciptakan pengusaha baru dan menaikan kelas pengusaha. Terlebih, ke depannya tantangan dunia usaha semakin berat.
"Apalagi pak Presiden terpilih, Prabowo sudah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Kami percaya target itu bisa tercapai," ungkapnya.
Oleh karena itu, Kadin membuat arah dan tujuan dengan memberikan masukan kepada pemerintah sehingga diketahui berbagai sektor yang akan didahulukan supaya target 8 persen pertumbuhan ekonomi bisa tercapai
Arsjad juga menilai pemerintah tidak bisa berjalan sendiri melainkan berkolaborasi dengan semua pihak. Pasalnya, anggaran yang ada di nasional atau daerah tidak akan mencukupi kebutuhan. Ekonomi tapi harus datang dari swasta.
"Di sinilah peran swasta. Untuk itu saya mengajak para pengusaha dari skala kecil hingga besar untuk bersama-sama berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Dia menambahkan setiap daerah memiliki kearifan lokal tersendiri. Misalkan potensi pariwisata di Jawa Barat yang masih bisa dieksplorasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Jabar juga punya potensi di sektor perkebunan termasuk Jabar juga lumbung energi jadi banyak sekali kekayaan yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian," ungkapnya.
Adapun, Ketua Pelaksana Musprov Kadin Jabar menyebutkan Hadi S. Cokrodimejo, menyebutkan bahwa acara ini melibatkan empat sidang pleno dan tiga sidang komisi. Panitia pelaksana, yang merupakan bagian dari pengurus Kadin Jabar, bertanggung jawab penuh atas kesuksesan acara ini, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Ketua Umum Kadin Jabar.
"Diharapkan hasil dari Musprov ini bisa memberikan dampak positif bagi Kadin Jabar dan mendorong pengembangan ekosistem industri yang kuat di Jawa Barat, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Perwakilan Kadin Jabar, Sabar Sitohang dalam sambutannya menyatakan tema ini sejalan dengan semangat untuk membangkitkan dan memulihkan semangat pengusaha dalam merumuskan strategi baru yang lebih baik untuk menghadapi tantangan gelombang badai ketidakpastian perekonomian global.
Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi motor penggerak perekonomian nasional dengan populasi yang besar dan sumber-sumber daya alam yang melimpah.
"Kia memiliki modal yang kuat untuk melakukan besar dalam berbagai sektor ekonomi," katanya.
Namun untuk mewujudkan potensi ini diperlukan kerja keras Inovasi dan kolaborasi dari semua pihak dalam era digitalisasi yang semakin berkembang. Maka, Kadin harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas penerapan teknologi digital dalam perdagangan dan industri bukan hanya sebuah pilihan tetapi sebuah keharusan.
Menurutnya sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam pembangunan ekonomi, sehingga harus memastikan bahwa sumber daya manusia Jawa Barat memiliki keterampilan dan pengetahuannya sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di era digital ini.
Pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi prioritas untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing. Untuk itu perlu dibangun sinergi antara pemerintah, dunia usaha dan akademisi dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan perdagangan dan industri.
"Dengan kolaborasi yang kuat kita dapat menciptakan inovasi dan solusi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ungkapnya.
Baca Juga: WSBP Amankan Kontrak Rp117 Miliar untuk Proyek Pembangunan UNIPI Bandung
Sabar mengungkapkan optimisme baru ini harus menjadi semangat bersama dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang.
"Saya yakin dengan kerja keras kolaborasi dan inovasi kita dapat membawa Jawa Barat menuju puncak kejayaan ekonomi kita bersama-sama mewujudkan transformasi ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif menuju Indonesia emas 2045," jelasnya.
Kadin Jabar harus berperan mendorong segala potensi ekonomi dan karakteristik Jawa Barat yang menjadikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi inovatif kolaboratif berdaya saing tinggi serta berkelanjutan harus disambut dengan baik.
"Menjadi peluang besar bagi Kadin Jawa Barat anggota dan dunia usaha di wilayahnya karenanya melalui musyawarah provinsi ini. Marilah kita terus bekerja keras berinovasi dan berkolaborasi untuk mewujudkan Jawa barat dan Indonesia," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: