(Infografis) Jadi Satelit Terbesar di Asia, SATRIA-1 Dibangun Pemerintahan Jokowi untuk Wilayah 3T
Komitmen pemerintahan Jokowi dalam melakukan transformasi digital tidak hanya dilakukan melalui perancangan regulasi maupun wacana belaka. Dengan sangat membanggakan, transformasi digital tersebut dilakukan salah satunya dengan peluncuran Satelit Republik Indonesia 1 atau SATRIA-1.
Satelit internet pertama yang dimiliki oleh Indonesia ini dibangun oleh PT Satelit Nusantara III dan dikerjakan oleh Thales Alenia Space di Cannes (Khan), Prancis. Dibangun sejak akhir 2019, SATRIA-1 diluncurkan pada 18 Juni 2023 di Cape Canaveral Space Force Station, Orlando, Florida, Amerika Serikat.
Sebelumnya, Indonesia memiliki beberapa satelit dengan kemampuan telekomunikasi dan penyiaran, yaitu:
- INDOSTAR-2 yang dioperasikan PT Media Citra Indostar,
- PALAPA D oleh PT Indosat,
- TELKOM 3S yang dioperasikan PT Telekomunikasi Indonesia,
- PSN VR-2 yang dioperasikan PT Pasifik Satelit Nusantara, dan
- BRIsat oleh PT Bank Rakyat Indonesia.
Menggunakan teknologi yang lebih canggih, SATRIA-1 dilengkapi Very High-Throughput Satellite (VHTS) yang memiliki kapasitas akses data jauh lebih besar dibandingkan satelit pada umumnya saat ini.
Hadirnya SATRIA-1 membawa pengaruh besar bagi daerah-daerah terpencil dan terluar Indonesia, termasuk di Papua.
Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Diskominfo Provinsi Papua Thomas Sibi di Jayapura mengatakan, pihaknya mengapresiasi peluncuran SATRIA-1 karena memberikan manfaat besar bagi daerah-daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).
"Kami sangat memberikan apresiasi, karena sesuai dengan target peluncuran. Dengan begitu program pemerintah ke depannya bisa cepat terealisasi," terangnya di sela-sela peluncuran SATRIA-1, di Kota Jayapura, Senin (19/6/2023).
Selain fakta bahwa satelit ini dibangun untuk wilayah terpencil Indonesia, simak beberapa fakta menarik mengenai Satelit Republik Indonesia 1 berikut ini:
SATRIA-1 Berkapasitas Terbesar di Asia
SATRIA-1 merupakan satelit multifungsi pertama yang diinisiasi oleh Kementerian Kominfo untuk menyediakan akses internet di daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan fiber optik. Dengan kapasitas transmisi 150 Gbps, SATRIA-1 menjadi satelit terbesar di Asia dan kelima terbesar di dunia.
Peluncuran oleh Roket SpaceX
SATRIA-1 berhasil diluncurkan dari Cape Canaveral, AS, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX pada 19 Juni 2023. Peluncuran ini disaksikan melalui acara nonton bersama oleh Kominfo.
Mengorbit di Atas Papua untuk Pemerataan Internet
SATRIA-1 mengorbit di slot orbit 146 derajat BT di atas Papua untuk mendukung program pemerataan akses internet di Indonesia, terutama wilayah timur yang sulit dijangkau.
Anggaran Proyek Senilai Rp 8 Triliun
Meskipun awalnya dianggarkan Rp6,6 triliun, biaya proyek membengkak menjadi Rp8 triliun karena perubahan transportasi akibat konflik Rusia-Ukraina. SATRIA-1 akhirnya diangkut melalui jalur laut.
Hadirnya SATRIA-1 bukanlah menjadi langkah akhir bagi Pemerintah Indonesia dalam menjalankan transformasi digital, melainkan pondasi awal yang diserahkan oleh Presiden Joko Widodo kepada para presiden selanjutnya. Dengan berbekal satelit ini, program-program pemerataan akses digital bakal lebih mudah dilakukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: