Satu Dekade Meratakan Investasi ke Seluruh Penjuru Negeri, Pemerintahan Jokowi Bangun Pabrik Pupuk di Fakfak
Selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, kebijakan investasi telah berhasil menciptakan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sumatra hingga ke Papua.
Dalam satu dekade terakhir, realisasi investasi Indonesia mencapai Rp9.117,4 triliun dan berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 13.836.775 orang. Pencapaian ini melebihi target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Investasi/BKPM sejak 2021.
Catatan tersebut mencerminkan keberhasilan kebijakan pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Lebih dari itu, investasi pun dilakukan secara lebih merata. Seiring berjalannya waktu, investasi di luar Jawa terus menunjukkan tren peningkatan.
Pada era Presiden Jokowi, aliran investasi mulai bergeser secara signifikan dari dominasi Jawa ke wilayah-wilayah di luar Jawa.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada 2013, porsi Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa mencapai 54,2%, namun pada 2023 angkanya menurun drastis menjadi sekitar 46%. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga menunjukkan tren yang sama, turun dari 62,2% pada 2013 menjadi 49,5% pada 2023.
Pada 2023, mayoritas investasi berada di luar Jawa dengan nilai mencapai Rp215,2 triliun, sementara di Jawa hanya mencapai Rp213,2 triliun. Dari total investasi ini, sebanyak 677.623 tenaga kerja berhasil diserap.
Tren ini berlanjut pada semester I-2024, dengan realisasi investasi total mencapai Rp829,9 triliun, di mana investasi di luar Jawa mencapai Rp416,2 triliun atau 50,2% dari total. Secara geografis, Sumatera menerima Rp145,5 triliun, Kalimantan Rp84 triliun, Sulawesi Rp78,5 triliun, Maluku dan Papua Rp64,2 triliun, serta Bali dan Nusa Tenggara Rp44 triliun.
Baca Juga: Ditutup Belanda pada Tahun 1930, Kereta Api Kembali Dimiliki Masyarakat Sulawesi di Era Jokowi
Pemerintah juga menunjukkan komitmennya dalam memacu pemerataan pembangunan melalui berbagai proyek di kawasan timur Indonesia, salah satunya adalah pembangunan pabrik pupuk di Papua.
Pada 24 November 2023, Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pupuk di Distrik Arguni, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Hal ini dilakukan untuk mengakhiri ketimpangan distribusi industri pupuk di Tanah Air.
"Sudah 40 tahun kita memiliki lima industri pupuk, semuanya berada di kawasan barat wilayah negara kita Indonesia, yang kawasan timur belum ada sama sekali," ujar Presiden, Jumat, 24 November 2023.
Pabrik yang dibangun oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,15 juta ton pupuk urea dan 825 ribu ton amonia per tahun, yang diharapkan dapat memenuhi 70-80% kebutuhan pupuk nasional. Dengan nilai investasi lebih dari USD 1 miliar, proyek ini juga diharapkan mampu mendorong pembangunan infrastruktur ekonomi di Papua Barat, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong perkembangan sektor-sektor lain seperti logistik, perdagangan, dan jasa.
"Kami berkomitmen agar manfaat dari investasi besar ini dapat dirasakan oleh masyarakat Papua Barat. Kawasan ini akan menjadi pusat industri yang mendukung berbagai sektor ekonomi, sekaligus mempercepat pembangunan di wilayah timur Indonesia," ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo.
Proyek ini ditargetkan beroperasi pada 2028 dan diharapkan dapat memperkuat kedaulatan pangan Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat