PT Kilang Pertamina Internasional bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dikabarkan segera memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dengan kapasitas 2,5 MWp di Kilang Balikpapan. PLTS ini akan menjadi PLTS atap terbesar yang dipasang di area operasi Pertamina.
Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting menyampaikan bahwa kerja sama yang dilakukan dalam membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini adalah sesuatu yang konkrit komitmen Pertamina.
“Pertamina NRE berkomitmen terus mendukung upaya penurunan emisi di area-area operasi Pertamina, apalagi PLTS yang akan dibangun di Kilang Balikpapan ini akan menajdi PLTS dengan kapasitas terbesar di Pertamina. Kami sangat senang bahwa kolaborasi ini terus berlanjut,” ujar Norman dalam keterangannya dilansir, Jumat (26/10/2014).
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Nelayan Subang, Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan 70%
Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional, Didik Bahagia juga ikut mengatakan bahwa pembangunan PLTS ini menjadi bentuk kontribusi dan bentuk kerja sama yang nyata, serta menjadi batu loncatan istimewa sebagai proses komitmen Pertamina untuk selau memanfaatkan energi baru terbarukan dan menjaga kelestrarian lingkungan.
"Seremoni PLTS ini menjadi milestone yang istimewa sebagai proses komitmen Pertamina dalam rangka menurunkan emisi untuk mencapai Net Zero Emission yang harus tercapai di tahun 2060 mendatang. Jika PLTS ini berhasil dan selesai, maka total PLTS di PT KPI secara keseluruhan mulai dari Dumai hingga Balikpapan menjadi sebesar 12,37 MWp," ujar Didik.
PLTS tersebut akan dipasang di atas atap gedung HSSE, warehouse, dan gedung workshop di area kilang Balikpapan. Dengan memasang PLTS tersebut Kilang Balikpapan berpotensi menurunkan emisi sebesar 2.736 ton setara CO2 per tahun.
Saat ini PLTS yang telah dipasang dan beroperasi di area operasi KPI tersebar di 4 area kilang dengan kapasitas total 9,87 MWp, yaitu di Kilang Dumai, Kilang Balongan, Kilang Cilacap, dan Kilang Plaju.
Dengan penambahan PLTS atap di Kilang Balikpapan ini, maka kapasitas terpasang PLTS di area kilang KPI mencapai 12,37 MWp dengan total potensi penurunan emisi mencapai 12.722 ton setara CO2 per tahun.
Tak hanya itu, Didik juga memberikan apresiasi atas kinerja operasional dan cost optimization PT KPI yang menunjukkan kinerja yang baik.
"Saat ini kinerja operasional dan optimisasi cost menunjukkan kinerja yang baik. Pada prosesnya, keringat kita bercucuran dan memberikan hasil yang terbaik untuk perusahaan," ungkap Didik.
Didik berharap bahwa pembangunan PLTS ini menjadi simbiosis mutalisme dengan PNRE sebagai upaya untuk mengurangi loss, serta dapat menjaga operasional PT KPI agar terus berjalan normal.
"Saat ini program Revamp telah usai, mari kita jaga agar tetap beroperasi dengan normal sehingga tahun depan dapat menyelesaikan RFCC untuk penambahan kapasitas. Semoga simbiosis mutualisme yang dilakukan dengan PNRE dapat memberi kontribusi yang tinggi untuk perusahaan, seperti pembangunan PLTS ini dan lain-lainnya," tambah Didik.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, sinergi Pertamina Grup pada pemanfaatan energi baru terbarukan ini mendorong upaya dekarbonisasi Pertamina, sebagai salah satu strategi bisnisnya dalam mencapai NZE. Langkah dekarbonisasi akan terus digiatkan Pertamina, seiring komitmennya sebagai perusahaan yang bertanggung jawab.
"Pemanfaatan energi transisi dapat meningkatkan efisiensi energi dan mendorong target dekarbonisasi dari bisnis eksisting. Kami berharap, peran Pertamina ini mampu mendorong penggunaan energi baru terbarukan di lingkup yang lebih luas," tambah Fadjar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat