Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KKP Tekankan Pentingnya Aspek Sosial Ekonomi dalam Pengelolaan Tuna Berkelanjutan di Samudera Hindia

        KKP Tekankan Pentingnya Aspek Sosial Ekonomi dalam Pengelolaan Tuna Berkelanjutan di Samudera Hindia Kredit Foto: KKP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Melalui berbagai intervensi pada pertemuan kelompok kerja sosial ekonomi (Working Party on Social Economy) Indian Ocean Tuna Commission (IOTC), pemerintah Indonesia lewat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan pentingnya faktor sosial ekonomi dalam pengelolaan tuna berkelanjutan di Samudera Hindia.

        Plt. Staf Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Antar Lembaga Trian Yunanda yang merupakan ketua delegasi Indonesia, mengatakan, pada pertemuan itu Indonesia menekankan aspek sosial ekonomi dapat sejalan dengan prinsip-prinsip kriteria penetapan alokasi kuota tuna dan spesies sejenis di Samudera Hindia yang saat ini masih dalam proses penyelesaian.

        Baca Juga: BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Sritex, Berlaku Sampai Kapan?

        “Selain itu, inisiasi Indonesia dalam menggandeng negara-negara pantai melalui Coastal State Alliance (CSA) menjadi krusial untuk memastikan bahwa posisi Indonesia dan kepentingan CSA telah terakomodasi secara efektif dan berkeadilan. Indonesia juga secara sukarela menjadi ketua dalam pertemuan CSA dan menjajaki untuk menjadi host secretariat ke depannya,” ujar Trian, dikutip dari siaran pers KKP, Selasa (29/10).

        Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dengan terpilihnya Dr. Umi Muawanah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) selaku Chair dari kelompok kerja tersebut bersama dengan perwakilan Maladewa selaku Vice Chair. 

        Umi menjelaskan aspek sosial ekonomi diharapkan dapat menjadi terobosan dan solusi kreatif untuk mendukung percepatan penyelesaian draft ke tujuh kriteria alokasi IOTC yang masih berproses sejak tahun 2011.

        Secara terpisah, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Lotharia Latif mengatakan pelibatan faktor sosial ekonomi dalam pembahasan rezim alokasi menjadi sangat penting dalam pemanfaatan dan pengelolaan tuna di kawasan Samudera Hindia.

        “Melalui forum ini kita akan dorong integrasi faktor sosial ekonomi yang nanti akan menjadi indikator kriteria penetapan alokasi kuota tuna dan spesies sejenis di Samudera Hindia,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: