Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KKP Genjot Produktivitas Perikanan Budi Daya di Kepulauan Seribu

        KKP Genjot Produktivitas Perikanan Budi Daya di Kepulauan Seribu Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membagikan bantuan stimulus budi daya perikanan kepada masyarakat Kepulauan Seribu berupa benih ikan dan benih rumput laut diberikan saat puncak peringatan HUT ke-25 KKP.

        KKP memberikan bantuan stimulus budi daya perikanan kepada masyarakat Kepulauan Seribu dengan tujuan meningkatkan produktivitas budi daya masyarakat sekitar dan mendukung swasembada pangan. 

        Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri Trenggono Akan Pacu Kualitas Hulu Perikanan

        Puncak peringatan hari jadi KKP ke-25 juga turut disemarakkan dengan kegiatan santap siang bersama paket makanan bergizi menu ikan dan susu ikan. 

        “Selain menggelar makan bergizi dengan menu ikan kakap putih hasil budi daya, KKP juga memberikan stimulus langsung kepada kelompok pembudidaya ikan di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu. Dukungan langsung itu di antaranya bantuan benih ikan kerapu berkualitas dan bibit rumput laut hasil kultur jaringan,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu dalam siaran resmi KKP di Jakarta, dikutip Kamis (31/10).

        Bantuan benih ikan kerapu berasal dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, sebagai upaya menggenjot produksi ikan kerapu. Sedangkan bibit rumput laut kultur jaringan hasil Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, untuk peremajaan bibit yang sudah berumur lama untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas bibit. 

        “Upaya menjaga laut tetap sehat dengan melakukan budi daya ikan sesuai dengan kaidah-kaidah Cara Budi daya Ikan yang Baik, selalu kami terapkan sebagai upaya menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan untuk generasi mendatang,” ungkap Tebe. 

        Produksi perikanan budi daya diakui Tebe akan terus didorong untuk mendukung tercapainya swasembada pangan nasional di tahun 2024. Selain itu, beragam hasil perikanan budi daya dapat digunakan untuk mendukung program makan bergizi gratis pemerintah. 

        Dirjen Tebe meyakini, kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikut meningkat bila produk perikanan benar-benar menjadi bagian dalam program makan bergizi gratis. 

        “Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB siap menggenjot produktivitas perikanan budi daya baik dalam bentuk pemberian stimulan program bantuan dan pendampingan serta bimbingan teknis budi daya ikan dengan mendorong para pembudidaya selalu menerapkan CPIB, CBIB dan CPPIB,” tegas Dirjen Tebe.

        Dirjen Tebe menjelaskan upaya dalam meningkatkan produksi perikanan budi daya, KKP melalui DJPB telah menjalankan program ekonomi biru, seperti pembangunan modeling budi daya udang di Kebumen, modeling budi daya rumput laut di Wakatobi, modeling budi daya ikan nila salin di Karawang dan modeling budi daya lobster di Batam. Terakhir modeling budi daya kepiting di Pasuruan yang masih tahap pembangunan.

        Masih bertepatan pada HUT ke-25 KKP, 15 UPT DJPB juga melakukan kegiatan menjaga laut tetap sehat yaitu menanam mangrove, bersih pantai, dan sosialisasi penanganan sampah. 

        “Upaya menjaga laut tetap sehat dengan melakukan budi daya ikan sesuai dengan kaidah-kaidah Cara Budi daya Ikan yang Baik, selalu kami terapkan sebagai upaya menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan untuk generasi mendatang,” ungkap Tebe. 

        Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa tata kelola hulu sektor kelautan dan perikanan akan terus ditingkatkan untuk mendukung kemandirian ketahanan pangan nasional. Langkah itu juga sekaligus untuk mendukung peningkatan asupan protein masyarakat, dan program makan bergizi gratis, melalui ketersediaan produk kelautan dan perikanan maupun turunannya yang berkualitas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: