Usung Semangat Sustainability, Tiga Arsitek dan Fin Yourdan Kasali Gelar Pameran di Bintaro Design District
Saat ini, para arsitek semakin terdorong untuk menghasilkan karya yang berfokus pada sustainability atau keberlanjutan. Berbagai proyek pembangunan, terutama yang didukung pemerintah, kini mensyaratkan penerapan 17 tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Dunia usaha dan sektor keuangan pun mulai melakukan transformasi berbasis prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Standar baru ini meliputi pemanfaatan gedung hemat energi, bahan daur ulang, pengelolaan air, keindahan alami, dan lainnya.
Merespons tuntutan tersebut, tiga arsitek Indonesia Andra Matin, Budi Pradono, dan Dani Wicaksono, bekerja sama dengan Fin Yourdan Kasali, putra dari Rhenald Kasali dan pendiri Rootslab, dalam pameran kolaboratif di Bintaro Design District (BDD).
Fin telah lama mendirikan workshop seni ketukangannya, Rootslab, yang dikenal berkat inovasi dalam keberlanjutan dan penggunaan material daur ulang. Workshop ini menarik perhatian internasional, termasuk diplomat dari Belgia, Spanyol, Singapura, dan perwakilan Uni Eropa, yang mengapresiasi karya-karya berkonsep sustainability.
Dalam proyek ini, Fin menggunakan material daur ulang dan berbagai bahan berkelanjutan lainnya seperti kayu, batu, dan logam yang dipadukan dengan teknologi kedap suara, pencahayaan alami, dan pewarna dari sumber alami. Hasil karyanya telah mendapatkan penghargaan di berbagai kompetisi, serta membantu paviliun-paviliun karya arsitek ternama meraih penghargaan nasional.
Baca Juga: Untuk Anak Muda, Ini Solusi Cerdas Investasi Properti ala Rukita
Di Bintaro Design District, pengunjung dapat menyaksikan dua masterpiece dari Fin yang dihasilkan melalui kolaborasi bersama para arsitek dan creative actors lainnya pada 30 Oktober - 9 November 2024. Karya ini menampilkan berbagai instalasi, seperti alat musik berskala besar, soundwave, paviliun berkelanjutan, dan desain kreatif lainnya. Mereka menggunakan bahan reuse dari proyek-proyek yang tidak terpakai, termasuk kayu bekas steger, untuk menciptakan desain yang unik dan memukau.
Karya-karya ini telah menarik minat pengembang properti, pemilik mall, dan penggemar arsitektur keberlanjutan. Salah satu karya yang ditampilkan, KINEMATIC PAVILION 2.0, merupakan paviliun yang didaur ulang dari pameran ARCH 2024 dan berhasil meraih Best Booth Award serta Good Design Award.
Paviliun lainnya, UNSUNG HEROES, dihasilkan melalui kolaborasi dengan Kelvin Thengono, Grey Audio Lab, Digital Native, Ocra, dan Riyan Berlian. Paviliun ini memungkinkan pengunjung berinteraksi secara langsung untuk menciptakan musik melalui metode gotong royong.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: