Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Upaya Swasembada Berlanjut, Bahlil Tegaskan Indonesia Siap Menuju B40 dan B100

        Upaya Swasembada Berlanjut, Bahlil Tegaskan Indonesia Siap Menuju B40 dan B100 Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyebut bahwa pihaknya sedang mempersiapkan rancangan konsep pengembangan bahan bakar biodiesel hingga biodiesel 100 (B100) sebagai salah satu upaya mewujudkan swasembada energi.

        “Salah satu rancangan yang dilakukan adalah mempersiapkan semua konsep sampai dengan B100, tapi sudah tentu itu bertahap, nanti kami laporkan (perkembangannya),” ujar Bahlil Lahadalia usai Konferensi Pers Pembahasan Usulan Program Quick Win di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian Jakarta, Minggu, (3/11/2024).

        Baca Juga: Bahlil Sebut Pemerintah Bakal Tambah 10% Saham Freeport, Begini Kata MIND ID

        Di Indonesia sendiri, produk biodiesel yang wajib digunakan yakni B35 yang merupakan campuran 35% Fatty Acid Methyl Esters (FAME) dari minyak sawit serta 65% BBM diesel jenis solar yang penerapannya dimulai pada 1 Februari 2023.

        Pemerintah pun saat ini terus menyempurnakan produk biodiesel lanjutan dengan meningkatkan proporsi minyak sawit menjadi 40% atau sering disebut dengan B40.

        Bahlil pun memastikan bahwa produk B40 siap digunakan serta program penggunaannya wajib diimplementasikan pada 1 Januari 2025 nanti.

        “Insyaallah (diimplementasikan 1 Januari 2025), (produk B40) sudah selesai dites dan siap implementasinya,” ujarnya.

        Untuk diketahui, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyatakan kesiapan untuk penerapan mandatory biodiesel B40 pada awal Januari 2025 mendatang.

        Pihaknya pun saat ini sedang mempersiapkan sejumlah infrastruktur penunjang seperti pelabuhan, pengiriman, serta logistic untuk kelancaran penerapan mandatory bioenergi yang ditargetkan persiapannnya selesai pada Desember 2024.

        "Memang perlu banyak hal untuk mempersiapkan kaya pelabuhannya, pengirimannya, logistik. Industri harus mempersiapkan, investasi butuh modal juga," jelasnya.

        Selain itu, pemerintah juga tengah mengkaji kemungkinan penerapan biodiesel B50. Eniya mengungkapkan bahwa kajian teknis terkait performa mesin dengan penggunaan B50 sudah dilakukan oleh pihaknya.

        Baca Juga: Batubara hingga Nikel, Bahlil Tetapkan HBA dan HMA di Oktober 2024

        Uji coba implementasi biodiesel B50 pun telah dilakukan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: