Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bos Garuda Indonesia Klaim Kinerja 'On the Track', Apa Strateginya?

        Bos Garuda Indonesia Klaim Kinerja 'On the Track', Apa Strateginya? Kredit Foto: Garuda Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda Indonesia) memproyeksikan kinerja hingga akhir 2024 akan tumbuh solid dan berada dalam jalur yang tepat (on track). Hal ini sejalan dengan penguatan strategi kinerja yang dioptimalkan melalui berbagai langkah, termasuk penambahan armada, kolaborasi global, serta penerapan skema perjanjian sewa baru. 

        “Melalui penguatan fundamental dan penerapan skema ijarah pada perjanjian sewa pesawat, kami optimistis mampu menumbuhkan kinerja perusahaan yang lebih stabil dan terukur,” ujar  Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, Jakarta, Senin (11/11/2024). 

        Baca Juga: Optimalisasi Pasar Bisnis, Garuda Buka Rute Baru dari Halim

        Skema ijarah yang diterapkan pada kuartal keempat ini diharapkan dapat mengoptimalkan pembukuan serta memperkuat posisi ekuitas perusahaan dalam jangka panjang. Hingga saat ini, sekitar 10 persen pesawat sudah masuk dalam skema perjanjian baru, dan jumlah ini akan terus bertambah hingga akhir tahun.

        Selain itu, Garuda meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah empat armada, dua di antaranya jenis Boeing B737-800NG. Perusahaan juga memperkuat kemitraan global dengan Japan Airlines dan Singapore Airlines, langkah yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan trafik penumpang secara berkelanjutan.

        Baca Juga: Pendapatan Garuda Naik Signifikan, Tapi Kerugian Kian Menggunung

        Sejalan dengan strategi ini, pendapatan usaha Garuda hingga periode 10 bulan 2024 mencapai US$2,8 miliar, mendekati total pendapatan 2023 sebesar US$2,9 miliar. Pertumbuhan laba bersih juga signifikan, mencapai 114,19 persen (US$18,11 juta) dibandingkan bulan sebelumnya. EBITDA pada periode yang sama juga naik 13,82 persen menjadi US$790 juta, mencerminkan outlook kinerja yang positif dan berkelanjutan.

        Kinerja operasional Garuda mencatat peningkatan signifikan, termasuk angkutan penumpang yang naik 24 persen hingga mencapai 17,73 juta penumpang. Irfan menambahkan, “Untuk pertama kalinya dalam sejarah Garuda Indonesia, kami mencatatkan pertumbuhan konsisten tanpa adanya tren low season. Dengan demikian, kami optimistis hingga akhir tahun nanti laju kinerja akan terus berada on the track.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: