Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyebut program hilirisasi sektor nikel berhasil meningkatkan nilai ekspor nikel 10 kali lipat dalam 6 tahun terakhir. Hal ini ia sampaikan dalam acara Electricity Connect 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu (20/11/2024).
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Berinvestasi US$150 Juta untuk Smelter Nikel RKEF, Kapan Konstruksi Dimulai?
"Untuk nikel tahun 2017 yang lalu, ekspor nikel itu sekitar US$3,3 miliar, sementara dengan adanya hilirisasi dan juga kita kembangkan ekosistem kendaraan listrik, ya ternyata ini peningkatan nilai tambah dan juga nilai ekspor bisa diindikasikan, pada tahun 2023 yang lalu nilai ekspornya sudah mencapai US$33,5 miliar," kata Yuliot.
Yuliot melanjutkan, saat ini Pemerintah telah menetapkan roadmap hilirisasi pada 28 komoditas unggul hingga tahun 2040. Ditaksir investasi yang dibutuhkan mencapai US$618 M.
"Ini ada yang berasal dari mineral, ini ada yang berasal dari minyak dan gas, dan juga untuk komoditas pertanian, untuk komoditas perikanan, kelautan diantaranya adalah rumput laut. Kita sudah mengidentifikasi untuk sektor-sektor tersebut ada 28 komoditas yang perlu dilakukan hilirisasi, untuk 28 komoditas tersebut itu akan membutuhkan investasi sekitar US$618 miliar," tutup Yuliot.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar