Bangkok Bank telah resmi mengakuisisi PT Permata Bank Tbk (BNLI) pada 2020 dengan nilai transaksi akuisisi Rp 37,43 triliun untuk 89,12% saham Permata Bank dari Standard Chartered Bank dan Astra International.
Presiden Bangkok Bank, Chartsiri Sophonpanich mengungkapkan bahwa Bangkok Bank telah memenuhi seluruh syarat kepatuhan sebagai pemegang saham pengendali dari Permata Bank.
"Ini adalah transaksi yang sangat besar. Ketika kita mempunyai kesempatan untuk mengakuisisi Permata Bank, itu adalah keputusan yang sangat penting bagi Bangkok Bank," kata Chartsiri kepada Warta Ekonomi di bangkok, Kamis (21/11/2024).
Chartsiri mengatakan, akuisisi ini tidak terjadi secara langsung, mengingat Bangkok Bank sudah memulai operasinya di Indonesia dengan membuka cabang pertama pada tahun 1968.
Indonesia dianggap sebagai pasar yang potensial dan menarik bagi berbagai investor, terutama di wilayah Asia Tenggara.
Baca Juga: Perbayaran QR Code jadi Tren, Bangkok Bank Fokus Kembangkan Interoperabilitas Digital
"Negara ini memiliki jumlah penduduk yang besar serta pertumbuhan ekonomi yang stabil, menjadikan sebagai pasar yang menguntungkan," imbuhnya.
Menurutnya, dengan fondasi ekonomi Indonesia yang kuat dan stabil, serta dukungan sistem perbankan dan regulasi yang solid, Bangkok Bank melihat peluang signifikan dalam melakukan akuisisi terhadap Permata Bank.
Bangkok Bank meyakini bahwa dengan jaringan cabang yang luas dan kapabilitas yang dimiliki Permata Bank, mereka akan semakin mampu menawarkan layanan yang lebih baik kepada nasabah, baik di Indonesia maupun para investor internasional yang beroperasi di Indonesia.
“Kami percaya pada Indonesia, dengan kepemimpinan pemerintah yang sangat kuat, dan potensi pertumbuhan jangka panjang,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: