Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tahun Lalu Rugi Rp433 M, Timah (TINS) Kini Toreh Laba Rp908 M, Bagaimana Caranya?

        Tahun Lalu Rugi Rp433 M, Timah (TINS) Kini Toreh Laba Rp908 M, Bagaimana Caranya? Kredit Foto: PT Timah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Timah Persero Tbk (TINS) pada kuartal III-2024 berhasil membukukan laba bersih Rp908,89 miliar, padahal tahun lalu merugi sebesar Rp433 miliar. Bagaimana cara perusahaan tambang timah ini membalikkan keadaan?

        Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani menyampaikan torehan laba tidak lepas dari laju volume produksi yang meningkat, selain kenaikan harga jual rata-rata timah 15% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

        Baca Juga: 3 Wamen BUMN Dapat Tugas Baru dari Erick Thohir, Ini Rinciannya

        Tercatat pendapatan TINS yang berakhir Oktober mengalami peningkatan 29% menjadi Rp8,25 triliun, dengan harga jual timah pada kisaran US$31.183/metrik ton. Pada periode yang sama tahun lalu harga per metrik ton hanya US$27.017.

        Perseroan juga, menurut Fina mendorong pertumbuhan dari sisi produksi dengan selisih 2.300 ton SN lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

        “Alhamdulillah perseroan berhasil membukukan laba….berarti dalam hal ini sudah ada perbedaan pada kisaran Rp1,2 triliun,” ucap dia di Le Meridien, Jakarta, dikutip Senin (25/11).

        Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal menambahkan perbaikan posisi keuangan tidak lepas dari perubahan rasio penting seperti Debt to Asset Ratio 44%, Debt to Equity Ratio 78,4%, hingga Current Ratio 249%, juga Quick Ratio 76%.

        “Ke depannya TINS akan terus melakukan berbagai upaya antara lain fokus terhadap optimalisasi dan perbaikan-perbaikan sistem terkait peningkatan sumberdaya cadangan, penambangan, processing, hingga upaya peningkatan recovery perolehan bijih timah,” terang Dani Virsal.

        Di samping itu, pada kuartal III-2024 harga pokok pendapatan TINS naik sebesar 4,5% menjadi Rp6,05 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp5,79 triliun. Laba usaha TINS tercatat Rp1,42 triliun dengan catatan EBITDA Rp2,08 triliun.

        Aset perseroan turun 0,3% dari tahun lalu Rp12,85 triliun menjadi Rp12,82 triliun.

        Kemudian terkait pembagian dividen, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani membuka peluang perusahaan akan segera membagikannya seiring membaiknya kinerja TINS dari sisi laba, tapi keputusan akhir masih harus menunggu dari para pemegang saham.

        “Apakah tahun 2026 nanti akan dilakukan pembagian dividen atau tidak? Kita menunggu keputusan dari para pemegang saham,” kata dia.

        Ia menegaskan para pimpinan PT TINS mengharapkan pembagian dividen dapat dilakukan justru pada 2025. “Besar harapan kami, kami dapat membagikan dividen tahun depan, namun kami menunggu.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: