- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Adaro Andalan (AADI) Diperkirakan Raih Rp4,31 Triliun dari IPO, Berapa Harga per Saham?
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) diperkirakan meraih dana segar Rp4,31 triliun dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan menetapkan harga sebesar Rp5.550 per saham.
AADI menyampaikan, dalam prospektus ringkasnya, akan menawarkan sebanyak 778,6 juta saham biasa yang seluruhnya adalah saham baru, dengan nilai nominal Rp3.125 setiap saham, yang mewakili sebesar 10%.
Baca Juga: GEMS Surplus 2,86 Persen, Segini Laba Bersih di Kuartal III 2024
Saham tersebut akan ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp5.550 setiap saham kepada masyarakat. Dengan harga ini, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana terakumulasi sebesar Rp4,31 triliun.
AADI akan menggunakan sekitar 37,23% dana hasil IPO untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada perusahaan anak, yaitu PT Maritim Barito Perkasa (MBP) untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya.
Lalu sekitar 14,89% akan digunakan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 3 Mei 2024 dengan PT Adaro Indonesia.
Sisa dari seluruh penjualam IPO tersebut akan digunakan untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 24 Juni 2024.
Besok, Jumat 29 November 2024 hingga 3 Desember 2024 AADI akan memulai masa penawaran saham, dengan tanggal penjatahan pada 3 Desember 2024, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 4 Desember 2024, dan tanggal pencatatan pada BEI pada 5 Desember 2024.
Sementara itu, sebanyak 7 miliar saham akan ditawarkan kepada pemegang saham ADRO dalam rangka PUPS.
Tanggal cum hak membeli saham di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 26 November 2024, lalu tanggal ex hak membeli saham AADI di pasar reguler dan negosiasi pada 28 November 2024.
Pada 29 November 2024 merupakan tanggal cum hak membeli saham AADI di pasar tunai, dengan tanggal ex membeli saham di pasar tunai pada 2 Desember 2024.
Selanjutnya pada 29 November 2029 merupakan perkiraan tanggal pencatatan untuk berpartisipasi pada PUPS. Lalu pada 6-10 Desember 2024 perkiraan masa penawaran umum oleh pemegang saham.
Sebelumnya, Presiden Direktur ADRO Garibaldi 'Boy' Thohir menyampaikan spin-off AADI ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja AADI dan pilar bisnis nonbatu bara termal.
Karena hal tersebut memungkinkan masing-masing perusahaan untuk berfokus pada pengembangan kekuatan inti serta terus memanfaatkan sumber daya dan potensinya.
Tak hanya itu, pemisahan juga memungkinkan bisnis-bisnis hijau ADRO untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih besar, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, dan akses yang lebih luas terhadap proyek-proyek hijau dengan para mitra bisnis potensial papan atas, selain dari menawarkan kepada investor publik lebih banyak opsi investasi yang lebih sesuai dengan minat dan pandangan mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya