Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tahun 2025 PLN Komitmen Terangi 1.092 Desa yang Belum Terjamah Listrik

        Tahun 2025 PLN Komitmen Terangi 1.092 Desa yang Belum Terjamah Listrik Kredit Foto: Tangkapan Layar Youtube TV Parlemen
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN siap mempercepat program Listrik Desa (Lisdes) sebagai langkah konkret untuk meningkatkan rasio elektrifikasi nasional. Pada tahun 2025, PLN menargetkan pelaksanaan program ini di 1.092 desa yang hingga kini belum mendapatkan layanan listrik secara optimal.

        Program ini telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah, dengan alokasi dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun.

        ”Dalam hal ini kami berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah (dengan) adanya PMN khusus untuk Listrik Desa dalam rangka menjalankan sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi ini menjadi program nasional di mana jangan ada lagi saudara-saudara kita yang masih hidup dalam kegelapan,” tegas Darmawan dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (03/12/2024).

        Dana tersebut akan digunakan untuk menyediakan listrik bagi 85 ribu pelanggan di 1.092 desa yang tersebar di 35 provinsi, 192 kabupaten, dan 548 kecamatan.

        Baca Juga: TJSL Berdampak Nyata, PLN Sabet Dua Penghargaan di ISDA 2024

        Dalam hal ini PLN berencana membangun infrastruktur pendukung berupa 2.388 km Jaringan Tegangan Menengah (JTM), 1.692 km Jaringan Tegangan Rendah (JTR), serta gardu distribusi berkapasitas 54.930 kVA.

        Darmawan menambahkan, PLN kini menggunakan teknologi pemetaan spasial berbasis citra satelit untuk mengidentifikasi desa dan dusun yang memerlukan akses listrik. Dengan bantuan sistem digital ini, PLN juga dapat merencanakan pembangunan jaringan transmisi secara lebih akurat, termasuk pengelolaan anggaran dan operasional teknis.

        ”Saat ini kami sudah membangun perencanaan berbasis pada sistem digital, dari sini kami bisa menurunkan berapa kilometer, rencana anggaran belanjanya berapa, dan dana yang dibutuhkan seperti apa, dan nanti technical operatingnya seperti apa. Kemudian kami juga berusaha berkolaborasi dengan pimpinan daerah, dan masing-masing sudah punya petanya, dusunya ada di mana, desanya ada di mana, kemudian bagaimana cara nyambungnya,” tandas Darmawan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: