Sejumlah perusahaan akan dibawa BRI Danareksa Sekuritas untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2025 mendatang.
Salah satu perusahaan yang akan IPO adalah emiten beraset jumbo, ini disampaikan Investment Banking Capital Market BRI Danareksa Sekuritas, Kevin Praharyawan.
Baca Juga: Insentif Mobil Hybrid Kemungkinan Akan Dikucurkan Awal 2025, Dalam Bentuk Apa?
Kevin mengatakan perusahaan telah menyiapkan proses IPO untuk sejumlah perusahaan dari berbagai sektor, tapi dirinya belum bisa mengungkap jumlah perusahaan yang akan dibawa BRI Danareksa untuk IPO.
“Sektornya ada kesehatan, logistik, dan keuangan mungkin yang akan coba masuk tahun depan,” kata Kevin kepada wartawan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, dikutip Rabu (4/12).
Lebih lanjut, BRI Danareksa, kata Kevin, tidak menargetkan membawa terlalu banyak perusahaan untuk IPO, menurutnya perusahaannya lebih mengutamakan kualitas emiten sesuai dengan target yang diinginkan oleh BEI.
Perusahaan-perusahaan yang akan dibawa BRI Danareksa untuk IPO mencakup berbagai kategori, mulai dari kelas menengah hingga besar. Beberapa di antaranya memiliki aset antara Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun, bahkan ada yang lebih dari Rp 1 triliun.
Kevin menuturkan BRI Danareksa berkeyakinan bahwa nilai aset tidak selalu mencerminkan valuasi perusahaan. Ia pun mengungkapkan salah satu perusahaan beraset besar yang akan melantai di bursa berasal dari sektor keuangan.
Diketahui, BEI melaporkan hingga saat ini terdapat 17 calon emiten beraset jumbo yang antre untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO) sampai dengan 29 November 2024.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan total terdapat 25 perusahaan dalam antrean atau pipeline pencatatan saham BEI. Klasifikasi aset perusahaan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017.
Terdapat dua perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar yang masuk dalam pipeline berdasarkan data BEI, kemudian enam perusahaan tergolong skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar, lalu 17 perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp 250 miliar.
"Sampai dengan 29 November 2024 telah tercatat 39 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 5,87 triliun," tulis Nyoman dalam laporannya.
Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:
- 1 perusahaan dari sektor material dasar
- 3 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
- 5 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
- 4 perusahaan dari sektor energi
- 3 perusahaan dari sektor finansial
- 2 perusahaan dari sektor kesehatan
- 3 perusahaan dari sektor industri
- 0 perusahaan dari sektor infrastruktur
- 3 perusahaan dari sektor properti dan real estate
- 0 perusahaan dari sektor teknologi
- 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya