Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Toto Pranoto, menyarankan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk mengarahkan sumber dayanya pada proyek ketahanan pangan dan energi, sejalan dengan prioritas pemerintah baru di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Proyek 2025 mungkin akan fokus pada prioritas pemerintah terkait proyek ketahanan pangan dan energi. WIKA bisa fokus manfaatkan resources-nya untuk fokus pada proyek terkait hal itu,” kata Toto saat dihubungi di Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Baca Juga: WIKA Lunasi Sebagian Obligasi Lewat Call Option
WIKA, yang telah menyelesaikan Master Restructuring Agreement (MRA) dengan nilai outstanding Rp20,79 triliun, mengalami peningkatan signifikan dalam kinerja keuangannya pada 2024. Pada kuartal III-2024, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp741 miliar, berbalik dari kerugian Rp5,84 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. “Ini langkah bagus buat perbaikan kinerja di 2025,” ujar Toto.
Baca Juga: Naik 9,4%, WIKA Raup Kontrak Baru Rp16,9 Triliun hingga Oktober 2024
Untuk mendukung proyek-proyek strategisnya, WIKA telah mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp2 triliun untuk tahun anggaran 2025. Dana ini diperlukan untuk menyelesaikan delapan proyek strategis, termasuk proyek baru dan yang masih berjalan. “PMN relatif banyak dipakai WIKA untuk proyek penugasan,” tambah Toto.
Selama 2024, WIKA berhasil menyelesaikan sejumlah proyek strategis, termasuk lima bendungan, dua smelter, satu jalan tol, dan beberapa proyek lainnya seperti Bendungan Ameroro, Flyover Madukoro, dan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: