Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menkomdigi Bangga Terhadap Pengembangan AI di Indonesia, Tapi Ada yang Perlu Diperhatikan

        Menkomdigi Bangga Terhadap Pengembangan AI di Indonesia, Tapi Ada yang Perlu Diperhatikan Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) RI, Meutya Hafid menyampaikan rasa bangganya terhadap pengembangan kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia dalam Audiensi bersama Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif di Jakarta, Senin (6/1/2025).

        Namun Menkomdigi Meutya Hafid menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi, perlindungan hak cipta, serta pengawasan yang ketat terhadap penerapan AI.  

        Baca Juga: Wamenkomdigi Dorong Penerapan Konektivitas Bermakna di Desa Digital, Apa Manfaatnya?

        “Kami sangat bangga melihat anak-anak muda Indonesia yang semakin kreatif dalam mengembangkan solusi berbasis AI. InsyaAllah, karya-karya inovatif berbasis AI dari Indonesia akan terus bermunculan, meskipun saat ini teknologi inti masih banyak diimpor,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Komdigi, Rabu (8/1).

        Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memandang AI sebagai potensi besar untuk memacu kreativitas dan inovasi di berbagai sektor. Namun, Meutya Hafid juga mengingatkan bahwa pengawasan terhadap implementasi teknologi ini harus dilakukan secara menyeluruh untuk mencegah pelanggaran, seperti pelanggaran hak cipta atau etika digital lainnya.  

        “Kita belajar dari pengalaman negara lain, seperti Eropa, yang telah lebih dulu mengembangkan kebijakan untuk mengelola AI. Dari situ, kita bisa mengambil pelajaran berharga untuk merumuskan kebijakan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,” jelasnya.  

        Saat ini, Eropa menjadi salah satu model terbaik dalam pengelolaan teknologi AI, dengan pendekatan yang seimbang antara inovasi dan pengawasan. Kemkomdigi telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Jerman untuk berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan teknologi digital.  

        “Kemajuan teknologi memberikan ruang kebebasan berekspresi dan kreativitas, tetapi juga tidak boleh mengabaikan perlindungan terhadap kekayaan intelektual dan kepentingan masyarakat luas,” tegas Meutya Hafid.  

        Sebagai langkah ke depan, Kemkomdigi membuka pintu bagi masyarakat untuk memberikan masukan terkait kebijakan AI. Menteri Meutya Hafid menekankan bahwa pendekatan pengawasan yang diambil akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak.  

        “Kami sedang meramu kebijakan yang tidak hanya berbasis data dan regulasi, tetapi juga mempertimbangkan rasa dan kepentingan bersama. Kami ingin memastikan bahwa AI membawa manfaat besar bagi Indonesia, sambil tetap melindungi kepentingan masyarakat luas,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: