Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menperin Bilang Kepemilikan Kendaraan Orang Indonesia Masih Rendah

        Menperin Bilang Kepemilikan Kendaraan Orang Indonesia Masih Rendah Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang, mengapresiasi Daihatsu yang menunjukkan komitmennya dalam pengembangan industri otomotif nasional.

        Hal itu ia katakan saat meresmikan Karawang Assembly Plant 2 milik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dinilainya sebagai bukti nyata optimisme investor terhadap pasar otomotif Indonesia.

        "Daihatsu membuktikan dirinya sebagai sahabat Indonesia. Kontribusi dari Daihatsu di Indonesia terhadap pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia yang pada gilirannya pasti akan membawa kontribusi terhadap perekonomian Indonesia,” kata Agus dalam sambutannya di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang.

        Karawang Assembly Plant 2 berdiri di atas lahan lebih dari 26 hektare dengan kapasitas produksi mencapai 140 ribu unit per tahun. Pabrik ini menerapkan konsep Evolution, Simple, Slim, Compact (E-SSC) yang mengintegrasikan tiga fasilitas utama, yakni area pengerjaan Body, Painting, dan Assembling.

        Daihatsu mengalokasikan investasi sebesar Rp 2,9 triliun untuk pengembangan fasilitas ini. Pabrik ini akan memproduksi sejumlah model unggulan seperti Ayla-Agya, Rocky-Raize, serta Avanza-Xenia yang akan menyusul pada Mei 2025.

        "Nilai itu tidak hanya dilihat sebagai angka tapi juga menunjukkan keyakinan dari investor, dari pelaku usaha terhadap potensi dan prospek Indonesia sebagai hub dari industri otomotif global,” imbuh Agus Gumiwang.

        Menurut Agus, pasar otomotif Indonesia memiliki peluang pertumbuhan yang signifikan. Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih tergolong rendah, yakni 99 kendaraan per 1.000 orang.

        Angka ini masih jauh di bawah Malaysia yang mencapai 490 per 1.000 orang, serta Jepang dengan 670 per 1.000 orang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: