14 Tahun Bekerja di CFC, Irwan Barudi Sukses Dirikan Ratusan Gerai Ayam Geprek Sa’i dan Haji Chicken

14 Tahun Bekerja di CFC, Irwan Barudi Sukses Dirikan Ratusan Gerai Ayam Geprek Sa’i dan Haji Chicken Kredit Foto: Islamic Preneur TV
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ayam Geprek Sa’i, dengan cita rasa khas yang memadukan ayam goreng renyah dan sambal geprek pedas, telah berhasil memikat hati banyak pelanggan. Di balik kesuksesan kuliner ini, terdapat sosok inspiratif bernama Irwan Barudi, seorang pengusaha yang tidak hanya membangun bisnis kuliner, tetapi juga menjadikannya sebagai sarana dakwah dan pemberdayaan.

Sebelum menjadi pengusaha sukses, Irwan Barudi menghabiskan 14 tahun bekerja di California Fried Chicken (CFC) sebagai akuntan. Selama bekerja di sana, ia tidak hanya menguasai bidang keuangan, tetapi juga mempelajari seluk-beluk bisnis kuliner. Ketekunan dan dedikasinya membawanya ke posisi strategis, di mana ia dipercaya mengelola beberapa merek kuliner hingga mencapai 300 cabang.

Namun, perjalanan Irwan tidak selalu mulus. Krisis ekonomi yang melanda industri kuliner sempat menjadi tantangan besar. Banyak usaha yang tumbang, termasuk perusahaan tempatnya bekerja. Namun, Irwan tidak menyerah.

Bersama rekannya yang juga mantan atasan dan investor, ia merancang strategi baru untuk membangun usaha kuliner fried chicken. Dengan pengalaman dan semangat pantang menyerah, mereka menciptakan brand yang tidak hanya bertahan di masa sulit, tetapi juga mampu bersaing di industri makanan cepat saji.

Baca Juga: Berawal Jual 'Permen Jenggot Naga', George Quek Meng Tong Sukses Membangun BreadTalk

Salah satu hal yang membedakan Irwan Barudi dari pengusaha lain adalah komitmennya untuk menjalankan bisnis dengan prinsip Islam. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Pecah Telur, Irwan mengungkapkan bahwa partner kerjanya tidak memiliki latar belakang pengetahuan agama yang mendalam. Hal ini mendorongnya untuk mengambil langkah besar: tidak hanya membangun usaha kuliner, tetapi juga menjadikannya sebagai sarana dakwah.

Pada tahun 2017, Irwan mendirikan PT Ukhuwah Berkah Semesta, yang menaungi dua merek populer, yaitu Ayam Geprek Sa’i dan Haji Chicken. Nama "Sa’i" dan "Haji" terinspirasi dari pengalamannya menunaikan ibadah haji. "Haji" berarti berkunjung, sedangkan "Sa’i" berarti usaha. Dengan nama ini, Irwan berharap banyak pengunjung datang ke gerainya. Harapannya pun terkabul, dan saat ini Ayam Geprek Sa’i telah memiliki 300 cabang di berbagai daerah di Indonesia.

Sejak 2023, Irwan memutuskan menutup sistem kemitraan penuh dan beralih ke model kemitraan berbasis manajemen serta bagi hasil. Langkah ini diambil untuk menjaga kualitas dan konsistensi bisnis. Dengan sistem baru, ia dapat mengontrol standar operasional perusahaan (SOP) dan memastikan setiap gerai mengutamakan kualitas rasa, pelayanan, dan nilai-nilai bisnisnya.

Menariknya, sekitar 90 hingga 95 cabang dibuka melalui sistem patungan, dan sebagian besar cabang tersebut didirikan oleh karyawannya sendiri. Ini mencerminkan semangat kebersamaan dan pemberdayaan yang menjadi ciri khas bisnis Irwan.

Untuk memastikan keberlangsungan usaha, ia mendirikan koperasi yang bertujuan memberantas praktik riba dan mengumpulkan dana untuk kepentingan bersama. Setiap karyawan berkontribusi Rp100.000 per bulan, yang dikelola untuk kesejahteraan anggota dan pengembangan usaha.

Koperasi ini juga menjadi jaminan hari tua bagi karyawan. Jika seseorang bekerja selama lima tahun dan memutuskan keluar, ia akan menerima akumulasi tabungan sebesar Rp100.000 dikalikan 60 bulan—jumlah yang cukup sebagai tunjangan masa depan.

Irwan Barudi berkomitmen menjalankan bisnisnya sesuai prinsip Islam, termasuk menerapkan sistem profit-sharing sebagai pengganti royalty atau franchise fee konvensional. Menurutnya, ekonomi Islam lebih menjamin keadilan dibandingkan sistem kapitalis.

Baca Juga: Dibangun oleh Ahli Obat, PepsiCo Sukses jadi Produsen Makanan dan Minuman Global Dunia

Baca Juga: Cerita Djoenaedi Joesoef Membangun Perusahaan 'Obat Warung' Konimex, dari Jualan Keliling hingga Jadi Raksasa Farmasi Indonesia

Prinsip ini tidak hanya diterapkan dalam bisnis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hubungannya dengan karyawan dan mitra bisnis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Bagikan Artikel: