Harga Emas Ngerem, Investor Putuskan Take Profit Menyambut Good Friday
Kredit Foto: EmasKu
Harga logam mulia ngerem menyusul harga emas yang melemah dalam perdagangan di Kamis (17/4). Pasar nampaknya mengambil aksi untung hingga menunggu kejelasan negosiasi tarif dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Jumat (18/4), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah komoditas utama dari logam mulia global. Harga emas turun usai mencetak ekor tertinggi di US$ 3.357,40:
- Emas spot: Turun 0,5% ke US$3.326,51 per ons.
- Emas berjangka AS: Terkoreksi 0,2% ke US$3.339,9 per ons.
- Perak spot: Turun 0,9% ke US$32,46 per ons.
- Platinum: Anjlok 1% ke US$957,18 per ons.
- Palladium: Ambles 2,3% ke US$949,72 per ons
Analis Independen Pasar Logam, Tai Wong mengatakan bahwa koreksi harga emas kali ini didorong oleh pengambilan aksi untung dari investor jelang libur panjang dariĀ Good Friday.
"Setelah reli spektakuler minggu ini, emas mungkin akan mengalami koreksi jangka pendek, apalagi menjelang libur panjang akhir pekan yang jarang terjadi di pasar," ujar Wong.
Wong juga menyoroti kemungkinan pengumuman kesepakatan dagang selama akhir pekan, terutama dengan Jepang. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump baru-baru ini mengklaim telah terjadi kemajuan besar dalam negosiasi tarif dengan Negeri Sakura.
"Namun secara keseluruhan, tren harga emas masih naik karena ketidakpastian pasar dan kekhawatiran yang belum mereda," jelasnya.
Baca Juga: Dihantam Impor dan Tarif Trump, Tekstil RI Dinilai Butuh Jalan Baru Menuju Daya Saing
Meski demikian, dolar yang masih berada dalam tren penurunan mingguan membuat harga emas tak turun lebih dalam karena dolar yang lemah membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain selain dari AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: