Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya melakukan audiensi dengan Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) di Thamrin Nine, Jakarta pada Senin (28/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Ekraf bersama APJI membahas potensi kolaborasi subsektor kuliner. Riefky menekankan pentingnya mencari potensi pertumbuhan kuliner dari tiap daerah dan peluang inovasi masakan lokal.
Baca Juga: Berkembang Pesat, Platform Kripto PBOGA Bakal Rekrutmen Besar-Besaran hingga 100 Posisi Baru
“Kuliner dapat menjadi alat diplomasi gastronomi nusantara yang efektif dengan cita rasa dan keunikan yang beragam dari tiap daerah. Kami juga ingin mendorong semakin banyak pengusaha-pengusaha kuliner yang makin sukses di regional maupun global. Untuk itu, kami butuh segera data-data agar gastrodiplomasi bisa terwujud untuk memperkenalkan kuliner lokal Indonesia ke mancanegara,” ujar Menteri Ekraf, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Rabu (30/4).
APJI merupakan organisasi independen yang menaungi para pengusaha yang bergerak dalam bidang jasa boga seperti katering, restoran, kafe, produsen bumbu dapur, frozen food, dan pemilik bahan baku penunjang masakan lain. Berdiri sejak 1984, APJI memiliki lebih dari 4.000 anggota atau 26 Dewan Pimpinan Daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menteri Ekraf Teuku Riefky mengatakan hal yang dilakukan APJI sudah selaras dengan subsektor prioritas ekraf yang ditentukan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas.
Kuliner termasuk dalam 7 subsektor ekraf prioritas dari 17 subsektor ekonomi kreatif. Hal ini juga menjadi aksi nyata pemerintah dalam rangka membuka lapangan kerja berkualitas bagi generasi muda.
“Dengan pendekatan hexahelix, asosiasi memegang peran yang sangat strategis. Tiap pengusaha yang telah tergabung dalam APJI sudah ikut berkontribusi dalam kegiatan kreatif sehingga segala hal yang dilakukannya harus punya nilai tambah dengan prinsip akselerasi. Semoga kita bisa selaraskan program-program ke depannya karena kuliner menjadi subsektor ekraf yang jadi prioritas,” ungkap Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu yang juga mengikuti audiensi menyebut 3 hal yang dibahas antara Kemenekraf dengan APJI. Deputi Yuke menekankan pembahasan tersebut berfokus pada pembukaan lapangan kerja hingga promosi produk lokal.
“Ada tiga hal kerja sama yang dibicarakan hari ini yaitu penguatan data gastro diplomasi sehingga bisa terbuka lapangan kerja dan nilai investasi, pelatihan juru masak untuk menu baru pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan telaah promosi produk lokal dalam Hari Masakan Nusantara yang akan menjadi bagian dari Hari Nasional,” imbuh Deputi Yuke.
Ketua Umum APJI Tashya Megananda Yukki berterima kasih atas audiensi bersama Kemenekraf. Sedangkan Dessy Sagita selaku Wakil Ketua Umum Bidang Digitalisasi, MICE, dan Komunikasi Publik APJI mengaku siap berbagi data dengan Kemenekraf.
“Terima kasih atas kesempatan audiensi hari ini dan kami harap akan lebih banyak kajian yang bisa dilakukan untuk membantu kami sebagai bagian dari pengusaha kuliner yang punya daya jual kreatif. Kami juga ingin mengundang kehadiran Menteri Ekonomi Kreatif dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APJI pada tanggal 30 April 2025 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta,” kata Tashya Megananda.
“Seperti yang sudah disampaikan tadi, APJI siap memberi data yang lumayan konkret terkait berapa banyak pengusaha Indonesia, khususnya di bidang kuliner untuk berkolaborasi lebih baik ke depan dan meningkatkan nilai ekspor. Kami juga sudah mengumpulkan petisi digital supaya Hari Masakan Nusantara menjadi Hari Nasional,” imbuh Dessy Sagita.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: