- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Wall Street Kompak Meroket, Pasar Optimistis Lihat Upaya De-eskalasi Perang Dagang Trump
Kredit Foto: Istimewa
Bursa Amerika Serikat (Wall Street) mencatatkan penguat dalam perdagangan di Kamis (8/5). Pasar menyambut baik jalan de-eskalasi perang dagang yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Jumat (9/5), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Wall Street. Semua indeks terkait kompak membukukan kenaikan yang signifikan:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Naik 0,62% ke 41.368,45.
- S&P 500 (SPX): Menguat 0,58% menjadi 5.663,94.
- Nasdaq Composite (IXIC): Melonjak 1,07% ke 17.928,14.
Chief Investment Officer Certuity, Scott Welch mengatakan bahwa pasar menyambut positif sinyal deeskalasi ketegangan perdagangan global menyusul tercapainya kesepakatan perdagangan dari Inggris-AS.
Trump mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dagang, termasuk pengurangan kebijakan tarif antara kedua negara. Hal ini menjadi babak baru de-eskalasi perang dagang global.
Inggris melalui kesepakatan tersebut mengurangi tarif bea masuk barang-barang impor menjadi 1,8% dari AS. Pihaknya juga tetap mendapatkan tarif dasar sebesar 10% dari Trump.
Inggris juga akan membuka akses pasar bagi produk-produk industri hingga pertanian dari AS. Mereka juga dikabarkan akan membeli pesawat senilai US$10 miliar dari Boeing.
“Pasar melihat ini sebagai sinyal bahwa eskalasi tidak akan berlanjut dan memilih untuk percaya ternyata pernyataan itu," ujar Welch.
Trump juga menyatakan optimisme terhadap tercapainya kesepakatan dagang dengan China. Ia menyebut pertemuan tersebut akan lebih substantif dibandingkan dengan apa yang diperkirakan oleh pasar.
Adapun Trump juga dikabarkan tengah menimbang pelonggaran aturan ekspor chip semikondutor untuk pengembangan teknologi dari Akal Imitasi (AI).
Dari sisi ekonomi, produktivitas tenaga kerja menurun di Kuartal I 2025. Hal ini mengikuti klaim pengangguran mingguan yang turun lebih dari perkiraan, menunjukkan stabilitas dalam pasar tenaga kerja di AS.
Baca Juga: De-eskalasi Perang Dagang, Ini Hasil Negosiasi Trump-Inggris
Sementara Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, namun menyatakan kekhawatiran atas inflasi dan pengangguran. Harapan penurunan suku bunga juga turun menjadi 60%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: