Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendapatan Naik, Tapi Sunson Textile Bukukan Kerugian Rp17,9 Miliar di 2024

        Pendapatan Naik, Tapi Sunson Textile Bukukan Kerugian Rp17,9 Miliar di 2024 Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM) melaporkan kerugian bersih sebesar Rp17,99 miliar pada tahun buku 2024, melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan kerugian Rp6,23 miliar pada tahun sebelumnya. Hal ini terjadi meski pendapatan bersih meningkat dari Rp224,5 miliar menjadi Rp235,9 miliar.

        Direktur Utama Sunson Textile, Purnawan Suriadi, menyebut bahwa tekanan biaya produksi dan dampak ketidakpastian global menjadi penyebab utama pelemahan kinerja keuangan.

        “Perseroan menghadapi tantangan berat tahun ini, mulai dari persaingan industri yang ketat hingga ketidakpastian global akibat konflik di Ukraina, Palestina, dan Laut Cina Selatan,” katanya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jkaarta, Jumat (9/5/2025).

        Baca Juga: Rugi Link Net (LINK) Bengkak 223% di Tengah Lonjakan Pendapatan, Ini Penyebabnya

        Laba kotor stagnan di Rp2,54 miliar, sementara rugi usaha tercatat sebesar Rp11,18 miliar. Dari sisi neraca, total liabilitas turun menjadi Rp177,7 miliar dan total aset menyusut ke Rp397,5 miliar. Ekuitas perusahaan juga turun menjadi Rp219,81 miliar dari sebelumnya Rp235,86 miliar.

        Meski demikian, perusahaan menyatakan optimistis terhadap prospek industri. Proyeksi pertumbuhan industri tekstil sebesar 6,9% pada 2025 yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian menjadi landasan optimisme Sunson.

        Baca Juga: Pendapatan Naik, Pengelola RS Mayapada (SRAJ) Justru Catat Rugi Rp28,54 Miliar di Awal 2025

        Ke depan, perusahaan menargetkan peningkatan efisiensi, penguatan tata kelola, dan fokus pada keberlanjutan operasional sebagai strategi pemulihan. “Kami akan memastikan efisiensi energi dan tenaga kerja, serta menjaga kualitas produk untuk tetap kompetitif dan menarik bagi investor,” tambah Purnawan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: