Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rugi Link Net (LINK) Bengkak 223% di Tengah Lonjakan Pendapatan, Ini Penyebabnya

Rugi Link Net (LINK) Bengkak 223% di Tengah Lonjakan Pendapatan, Ini Penyebabnya Kredit Foto: Linknet
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meskipun mencatat lonjakan pendapatan signifikan, PT Link Net Tbk (LINK) tetap harus menelan kenyataan pahit dengan kerugian yang makin membengkak. Pada kuartal I 2024, Link Net mencatat rugi bersih sebesar Rp354,93 miliar, meroket hingga 223,77% dibanding rugi Rp109,62 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Kinerja pendapatan perusahaan sejatinya menunjukkan pertumbuhan yang impresif. Total pendapatan mencapai Rp810,27 miliar, naik 51,73% dari Rp533,99 miliar di kuartal I 2023.

Kontribusi terbesar berasal dari sewa jaringan senilai Rp299,61 miliar, disusul TV kabel sebesar Rp266,77 miliar, layanan internet broadband Rp188,60 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp55,28 miliar.

Baca Juga: Pengguna Internet Hampir 80%, Ekonomi Digital Diproyeksi Tumbuh 4 Kali Lipat di 2030

Namun, tekanan beban yang tinggi menjadi pemicu keuntungan belum bisa diraih. Beban jaringan dan beban langsung lainnya tercatat sebesar Rp423,43 miliar, melonjak tajam dari Rp143,32 miliar. Sementara beban penyusutan tercatat Rp418,70 miliar. 

Beban keuangan sedikit menurun dari Rp152,76 miliar menjadi Rp139,74 miliar, namun tetap menyumbang tekanan signifikan. Adapun beban amortisasi meningkat menjadi Rp18,90 miliar dari Rp16,83 mikiar, sementara beban penjualan dan pemasaran naik tipis menjadi Rp9,20 miliar dari Rp8,80 miliar. 

Baca Juga: Sahkan Merger XL-Smartfren-Indosat, Pemerintah Pasang Target 8.000 BTS Baru, Internet 16% Lebih Cepat, dan Imbau Tak Ada PHK

Secara neraca, total aset Link Net per 31 Maret 2025 mencapai Rp14,21 triliun, naik dari Rp13,91 triliun pada akhir Desember 2024. Liabilitas bengkak menjadi Rp9,56 triliun dari Rp8,91 triliun, sementara ekuitas turun ke Rp4,65 triliun dari sebelumnya Rp5 triliun.

Meskipun pendapatan naik pesat, kerugian yang meningkat menunjukkan bahwa Link Net masih harus berjuang keras menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan efisiensi biaya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: