Apple Kalah di Pengadilan, Fortnite Siap Kembali Hadir di iPhone
Kredit Foto: Unsplash/Joshua Hoehne
Pertarungan hukum antara Apple dan Epic Games akhirnya memasuki fase baru yang mengguncang lanskap industri digital. Pengadilan Amerika Serikat memutuskan bahwa Apple tak lagi berhak memaksa pengembang aplikasi dan gim untuk memakai sistem pembayaran eksklusif milik App Store saja. Putusan ini membuka jalan bagi metode transaksi alternatif di luar ekosistem Apple.
Tidak hanya itu, raksasa teknologi asal Cupertino tersebut juga dilarang memungut potongan sebesar 30 persen dari transaksi yang terjadi lewat metode pembayaran di luar toko aplikasinya. Kondisi ini tentu membawa angin segar bagi para gamer, sebab Fortnite, yang sebelumnya dilarang tampil di iPhone, dipastikan bisa kembali menyapa para pemain setianya.
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Hakim Yvonne Gonzalez Rogers, yang menilai Apple telah melanggar putusan pengadilan sejak 2021 lalu.
"Segera berlaku, Apple tidak akan lagi menghalangi kemampuan pengembang untuk berkomunikasi dengan pengguna, dan mereka juga tidak akan memungut atau mengenakan komisi baru atas pembelian di luar aplikasi," katanya, dikutip dari PCmag, Jumat (2/5/2025).
Kala itu, Apple sempat melakukan upaya hukum lanjutan dengan mengajukan banding guna menunda pelaksanaan keputusan tersebut hingga 2024. Selain itu, Apple sempat menetapkan tarif komisi baru sebesar 27 persen untuk transaksi yang terjadi lewat tautan alternatif.
Namun kini, pengadilan memutuskan bahwa Apple tidak memiliki wewenang untuk memperoleh komisi atas transaksi yang dilakukan di luar App Store. Selain itu, Apple juga dilarang memaksa pengembang mengungkapkan data pendapatan yang mereka peroleh dari tautan eksternal tersebut.
Lebih jauh lagi, perusahaan berlambang apel tergigit ini juga tak boleh mengatur tata letak, gaya bahasa, format, maupun elemen kreatif lainnya milik pengembang seputar tautan pembayaran alternatif di dalam aplikasi. Bahkan, Apple dilarang menahan tombol atau opsi yang mengarahkan pengguna ke metode pembayaran lain, kecuali sekadar menyampaikan pesan netral bahwa pengguna akan diarahkan ke situs pihak ketiga.
Kasus ini bermula pada 2020 silam, saat Apple memutuskan untuk mencoret Fortnite dari App Store usai Epic Games menghadirkan opsi pembayaran langsung dalam game mereka. Apple kala itu merasa dirugikan karena kehilangan potensi pendapatan dari sistem komisi 30 persen yang biasanya diperoleh dari transaksi dalam aplikasi.
Menyusul keputusan hakim terbaru, Epic Games menyodorkan tawaran damai yang diungkapkan langsung oleh CEO Epic, Tim Sweeney.
Baca Juga: Wamenekraf Dorong Siswa RI Miliki Pengalaman Belajar Berbasis Digital Lewat Game
"Jika Apple memperluas kerangka kerja pengadilan yang bebas hambatan dan bebas pajak Apple di seluruh dunia, kami akan mengembalikan 'Fortnite' ke App Store di seluruh dunia dan menghentikan litigasi saat ini dan di masa mendatang terkait topik tersebut," ungkapnya.
Bahkan, Sweeney dengan percaya diri menyebut Fortnite bisa saja kembali hadir di App Store dalam waktu dekat, meskipun belum ada tanggal resmi soal kapan permainan ini bisa diunduh kembali oleh pengguna iPhone.
Sementara itu, Apple menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan pengadilan dan berencana melanjutkan perjuangan hukum.
“Kami sangat tidak setuju dengan keputusan tersebut. Kami akan mematuhi perintah pengadilan dan akan mengajukan banding.”
Namun, pengadilan tampaknya mulai kehilangan kesabaran atas berbagai upaya penundaan dari Apple.
"Waktu adalah hal terpenting. Pengadilan tidak akan memberikan toleransi penundaan lebih lanjut. Seperti yang diperintahkan sebelumnya, Apple tidak bisa menghalangi persaingan," tegas hakim dalam pernyataan putusan.
Sebagai catatan tambahan, Fortnite sempat dihapus dari App Store dan Google Play pada 2020 setelah Epic Games memperkenalkan sistem pembayaran internal yang melewati platform milik Apple dan Google. Langkah ini diambil agar pemain dapat membeli mata uang virtual mereka, V-bucks, dengan harga lebih murah tanpa potongan hingga 30 persen dari dua perusahaan teknologi tersebut.
Berdasarkan laporan The Verge, Epic bahkan memberikan potongan harga 20 persen bagi pemain yang menggunakan metode pembayaran langsung di dalam game. Strategi ini tentu mengancam pendapatan dua raksasa teknologi, sehingga mereka serempak mencabut Fortnite dari platform masing-masing.
Apple saat itu menyebut langkahnya sebagai upaya menjaga aturan dan keamanan sistemnya.
"Alasan Fortnite dikeluarkan dari App Store karena Epic membuat fitur yang belum diulas atau disahkan oleh Apple," terang Apple dalam pernyataan resminya.
Baca Juga: Dari Game hingga Kripto: Ini Gebrakan OJK Lewat Infinity 2.0
Sementara di ranah Android, pengguna masih dapat memasang Fortnite melalui aplikasi launcher khusus milik Epic Games dalam bentuk file APK.
Google pun menyampaikan alasannya menghapus Fortnite dari Play Store.
"Kami memiliki kebijakan konsisten yang adil bagi pengembang dan menjaga keamanan bagi pengguna. Meskipun 'Fortnite' tetap tersedia di Android, kami tidak dapat lagi menyediakannya di Google Play karena melanggar kebijakan kami," ujar perwakilan Google kala itu.
Dengan keputusan pengadilan terbaru ini, peta persaingan ekosistem digital diprediksi akan berubah. Seperti sebuah pertandingan yang selama ini berat sebelah, kini para pengembang mendapatkan ruang manuver lebih luas untuk menentukan jalur bisnisnya di luar dominasi App Store.
Di sisi lain, antusiasme para gamer terhadap kembalinya Fortnite ke iPhone juga diprediksi meningkat. Buat kamu yang sedang mencari akun-akun Fortnite dengan koleksi skin langka atau level tinggi, ada banyak marketplace terpercaya yang bisa jadi pilihan. Salah satunya bisa kamu cek di Fortnite Zeusx, platform jual beli akun yang menyediakan berbagai pilihan akun sesuai kebutuhan para pemain, baik untuk pemula maupun kolektor akun premium.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: