Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamenekraf Dorong Siswa RI Miliki Pengalaman Belajar Berbasis Digital Lewat Game

Wamenekraf Dorong Siswa RI Miliki Pengalaman Belajar Berbasis Digital Lewat Game Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar didampingi Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf Muhammad Neil El Himam menerima kunjungan dari IOTA Kreatif Media di Menara Merdeka, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Wamenekraf Irene mendorong agar para siswa di Indonesia memiliki pengalaman belajar berbasis digital yang komprehensif.

Baca Juga: Kementerian ESDM Sebut Harga Batu Bara Bakal Terkontraksi di 2025

Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah inovasi yang dikembangkan IOTA dengan Nyalanesia melalui platform Nyala Games sebagai wadah pembelajaran berbasis digital yang terintergrasi dengan Gerakan Literasi Sekolah dan Kurikulum Merdeka.

"Kolaborasi antar pelaku industri sangat diperlukan untuk memperkaya pengalaman belajar berbasis digital. Selain itu, perlu dipikirkan pengembangan ke sektor lain, tidak hanya terbatas pada gim edukasi, agar dapat menjangkau lebih banyak pihak," ujar Wamenekraf Irene, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Rabu (19/3).

Game-based learning Nyala Games ini disebut menargetkan 300 ribu siswa di Indonesia sebagai pengguna. Eka Chandra selaku Advisor IOTA Kreatif Media menjelaskan bahwa Nyala Games bukan sekadar permainan tetapi dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan sekolah, guru, serta siswa.

IOTA Kreatif Media yang berdiri sejak 2014 ini berfokus pada pengembangan produk yang berbasis kekayaan intelektual/intellectual property (IP) seperti game, komik, animasi, ilustrasi, maskot, hingga konsep kreatif lainnya. 

Hal ini sejalan dengan upaya Kemenekraf yang menargetkan pembukaan lapangan kerja dengan merangkul anak-anak muda yang kreatif serta diharapkan memiliki daya saing di pasar global.

"Nyala Games memungkinkan guru membuat soal sendiri serta mengadakan kompetisi antarsekolah. Saat ini, kami telah berkomunikasi dengan beberapa dinas pendidikan daerah untuk implementasinya. Platform ini berbasis mobile dan berlangganan bulanan, yang pembayarannya dapat menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)," ucap Eka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: