Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Majukan Ekraf di Mandalika, Wamenekraf Tegaskan Pentingnya Pendekatan Hexahelix

        Majukan Ekraf di Mandalika, Wamenekraf Tegaskan Pentingnya Pendekatan Hexahelix Kredit Foto: Dok. Kemenparekraf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar melakukan dialog interaktif dengan pelaku ekonomi kreatif di Mandalika di kantor InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (8/5/2025).

        Dalam kesempatan tersebut, Wamenekraf mengajak para pelaku ekraf untuk turut andil dalam Ekraf Hunt. Menurutnya Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.

        Baca Juga: Menko Airlangga Apresiasi Kontribusi JCCI dalam Proyek MRT

        "Ekonomi kreatif merupakan bagian dari prioritas nasional. Pemerintah hadir tidak hanya sebagai regulator tetapi juga sebagai fasilitator dan jembatan kemitraan. Kami ingin mendengar langsung tantangan di lapangan agar solusi yang dirancang benar-benar sesuai kebutuhan," kata Wamenekraf, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Selasa (13/5).

        Menurut Wamenekraf Irene, ada tantangan seperti keterbatasan akses pasar dan pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih perlu diatasi melalui pendekatan kolaboratif. 

        Wamenekraf Irene pun menegaskan pentingnya pendekatan hexahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, media, dan lembaga keuangan.

        Selain itu Wamenekraf Irene memperkenalkan inisiatif Ekraf Hunt sebagai wadah bagi setiap hal yang ada di industri ekonomi kreatif dalam pemilihannya berbasis kurasi. Ekraf Hunt, lanjut Wamenekraf Irene, akan menjadi peta untuk mengenalkan serta mempromosikan pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia.

        "Kami ingin menghadirkan katalog kreatif nasional yang tidak hanya berpusat di kota, tetapi bisa dimulai dari daerah. Karena kreativitas tumbuh dari budaya lokal," ucap Wamenekraf Irene.

        Wamenekraf Irene juga mendorong sinergi antara Kemenekraf dengan pelaku ekonomi kreatif lokal untuk melihat potensi yang hadir dari sektor perhotelan di Mandalika untuk menghadirkan pengalaman kreatif yang autentik bagi wisatawan, termasuk melalui pemanfaatan konten gim lokal. 

        Wamenekraf Irene turut menyoroti peran perempuan dalam industri kreatif melalui komunitas Womenpreneur, serta pentingnya penguatan komunitas seperti Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) yang tumbuh dari inisiatif daerah dan konten kreator lokal.

        Di tempat yang sama, Direktur Komersial ITDC Troy Reza Warokka menyatakan komitmennya untuk menjadikan kawasan Mandalika sebagai etalase ekonomi kreatif.

        Sedangkan Ketua Gekraf Kota Mataram Viviana mengungkapkan pentingnya ruang bisnis kreatif yang mampu menarik pengunjung untuk tinggal lebih lama di daerah tersebut.

        “Ekosistem kami erat kaitannya dengan pariwisata. Mandalika bukan sekadar ajang balap, tetapi ruang bagi tumbuhnya berbagai subsektor kreatif," ucap Troy seraya menyebutkan saat ini ITDC mengelola 3 kawasan strategis yaitu Nusa Dua, Labuan Bajo, serta Mandalika.

        “Kami dari Gekraf Mataram, memiliki keinginan menjadikan Kota Mataram sebagai pusat etalase ekonomi kreatif, mirip dengan konsep kawasan Malioboro di Yogyakarta,” imbuh Viviana.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: