- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
ASN Disuruh Naik Transportasi Umum, Commuter Line Ketiban Durian Runtuh!
Kredit Foto: Antara/Fauzan
Commuter Line sepanjang April 2025, mencatat rata-rata volume pengguna harian menembus angka 1 juta orang. Sepanjang April, jumlah rata-rata pengguna harian mencapai 1.038.957 orang. Sementara itu, pada awal Mei 2025, rata-ratanya sedikit menurun menjadi 1.030.815 orang.
"Sepanjang April 2025 ini, rata-rata volume pengguna pada hari kerja sebanyak 1.038.957 orang, sedangkan pada Mei ini rata-rata sebanyak 1.030.815 orang," tutur Manager Public Relation KAI Commuter, Leza Arlan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Baca Juga: Arus Balik Waisak 2025 Meningkat, 124 Ribu Kendaraan Kembali ke Jakarta
Puncak lonjakan terjadi pada akhir April, saat Commuter Line Jabodetabek melayani 1.105.533 penumpang dalam satu hari, naik 6,41% dibanding rata-rata hari kerja. Kenaikan ini didorong oleh kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan transportasi umum.
Tak hanya Jabodetabek, layanan Commuter Line Basoetta juga mengalami lonjakan pada 20 April, dengan jumlah pengguna mencapai 7.445 orang. Angka tersebut melonjak 7,26% dibandingkan rata-rata volume penumpang pada hari kerja lainnya.
Tingginya minat masyarakat tak lepas dari integrasi Commuter Line dengan berbagai moda transportasi lain seperti KA Jarak Jauh, LRT Jabodebek, MRT Jakarta, serta Bus Transjakarta, terutama di stasiun-stasiun penghubung seperti Sudirman dan Cawang.
Baca Juga: LRT Jabodebek Alami Lonjakan Pengguna Hingga 127% Selama Libur Panjang Waisak
Tarif yang murah juga menjadi daya tarik utama. Dengan biaya flat Rp3.000 untuk 25 km pertama dan tambahan Rp1.000 untuk setiap 10 km berikutnya, Commuter Line masih menjadi pilihan rasional dan efisien bagi warga perkotaan.
Leza menegaskan harapan KAI Commuter terhadap peran pemerintah untuk terus mengembangkan ekosistem transportasi publik yang lebih baik.
“KAI Commuter berharap Commuter Line dapat menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban sebagai alat transportasinya. Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mewujudkan ekosistem transportasi di Indonesia ini agar menjadi lebih baik lagi,” tutup Leza.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: