Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bali Layak Dijadikan Model Ekonomi Kreatif Bagi Daerah Lain

        Bali Layak Dijadikan Model Ekonomi Kreatif Bagi Daerah Lain Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya dan Gubernur Bali I Wayan Koster membahas strategi penguatan sektor ekonomi kreatif melalui perubahan nomenklatur dinas dan pemetaan potensi subsektor di Bali.

        Pembahasan tersebut dilakukan dalam audiensi anara Meneri Ekraf dan Gubernur Koser yang berlangsung di Rumah Dinas Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Gunakan Data yang Sama dengan BPS, Ini Penjelasan Bank Dunia soal Kemiskinan Indonesia

        Menteri Ekraf Teuku Riefky mengatakan Bali merupakan salah satu provinsi prioritas ekonomi kreatif nasional. Seluruh subsektor ekonomi kreatif di Bali berkembang aktif, menjadikannya model yang layak ditiru oleh daerah lain di Indonesia.

        “Bali memiliki kekuatan ekosistem yang menyeluruh. Kami ingin belajar dari Bali agar keberhasilan ini dapat direplikasi di wilayah lain. Langkah strategis ke depan adalah mendorong nomenklatur dinas ekonomi kreatif agar lebih fokus dan adaptif terhadap kebutuhan daerah,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Senin (16/6).

        Menteri Ekraf Teuku Riefky menyebutkan target nomenklatur khusus ekonomi kreatif dalam struktur pemerintah daerah yaitu 45% provinsi dan 25% kabupaten/kota pada akhir 2025. Target itu berdasarkan kerja sama lintas kementerian.

        Upaya itu disebut Menteri Ekraf Teuku Riefky penting sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan sektor, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), ekspor, dan investasi. 

        Apalagi berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) yaitu jumlah pekerja ekonomi kreatif tumbuh sebesar 29% dengan total mencapai 26,5 juta tenaga kerja dalam 11 tahun terakhir.

        "Kementerian Ekonomi Kreatif berfokus pada akselerasi bukan hanya inkubasi agar para pelaku usaha kreatif dapat naik kelas hingga ke tingkat nasional dan global," tambah Menteri Ekraf Teuku Riefky.

        Gubernur Bali I Wayan Koster menyambut baik inisiatif tersebut. Dia menyatakan kesiapan Bali untuk mengembangkan struktur khusus yang menangani sektor ekonomi kreatif, baik dalam bentuk dinas maupun badan.

        “Bali memiliki karakter masyarakat yang kreatif secara alami. Ekonomi kreatif telah menjadi sektor unggulan kami. Kami terus berupaya memberikan ruang bagi talenta muda, termasuk melalui ajang seperti PICA Fest,” kata Gubernur Bali yang juga didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Wayan Sumarjaya.

        Selain itu Gubernur Koster mengatakan ketergantungan Bali pada pariwisata yang menopang 66% ekonomi daerah sehingga diperlukan diversifikasi. Untuk itu, Gubernur Koster menilai ekonomi kreatif menjadi solusi strategis dalam memperkuat daya tahan ekonomi Bali terhadap faktor eksternal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: