Kredit Foto: Freepik
Financial Expert Ajaib, Panji Yudha, menilai fokus para pelaku pasar global pekan ini tertuju pada tiga indikator ekonomi utama Amerika Serikat yang dinilai akan sangat memengaruhi arah pasar keuangan, termasuk aset berisiko seperti kripto.
Ketiga indikator tersebut dapat menjadi penentu arah kebijakan suku bunga The Fed dan potensi pergerakan harga aset digital seperti Bitcoin. Pertama, data penjualan ritel (retail sales) untuk periode Mei 2025 yang dijadwalkan rilis pekan ini diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,6% dibandingkan April.
Penurunan ini berpotensi memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan, karena mengindikasikan pelemahan daya beli konsumen di tengah ketatnya kondisi moneter.
"Retail Sales AS, diprediksi turun 0,6% dari April ke Mei, yang jika terealisasi dapat mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga," dikutip dari hasil analisis Panji, Selasa (17/5/2025).
Baca Juga: Sentuh US$108.600, Harga Bitcoin Meroket Dekati Rekor Tertinggi Jelang Pertemuan The Fed
Kedua, initial jobless claims atau klaim awal tunjangan pengangguran diperkirakan meningkat ke 250.000, menandakan mulai melemahnya pasar tenaga kerja AS. Jika angka ini terkonfirmasi, maka tekanan terhadap The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya bisa semakin besar.
"Initial Jobless Claims diperkirakan naik ke 250.000, mencerminkan melemahnya pasar tenaga kerja AS," ujarnya.
Ketiga adalah keputusan suku bunga dari Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan diumumkan pada 19 Juni pukul 01.00 WIB. Pasar memperkirakan peluang lebih dari 99% bahwa suku bunga akan tetap berada di level 4,25%–4,50%. Meski demikian, pelaku pasar lebih fokus pada narasi dari Ketua The Fed, Jerome Powell.
“The Fed telah menunda pemangkasan suku bunga dalam beberapa pertemuan terakhir, tapi adanya kemungkinan pemotongan 25 bps pada September 2025. Di tengah ketidakpastian ini, Bitcoin semakin dipandang sebagai alternatif lindung nilai terhadap tekanan makro,” jelasnya.
Baca Juga: Terpantau Stabil Lagi, Harga Bitcoin Diprediksi Naik ke US$135.000 di Kuartal III 2025
Sebagai informasi, saat ini harga bitcoin kembali mencapai level US$108.000. Rupanya hal ini berkaitan erat dengan meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Selain itu, keputusan perusahaan besar untuk membeli bitcoin pun berpengaruh terhadap kenaikan harga bitcoin ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait: